BACA JUGA: Wanita Ini Kena Stroke Lalu Meninggal... Saat Menuju Ke Pemakaman Ayah Angkat
Indra penciuman anjing diduga 100.000 kali lebih kuat dari penciuman manusia dan sejumlah studi menunjukkan mereka bisa mendeteksi tanda-tanda kanker.
Sebuah studi InSitu Foundation tahun 2003 menemukan bahwa anjing bisa mengendus kanker paru-paru dan payudara dengan mencium napas pasien.
Kemudian, tahun 2004, sebuah studi oleh Buckinghamshire Hospitals Trust and the charity Cancer and Bio-detection Dogs menemukan hewan peliharaan juga dapat mendeteksi kanker kandung kemih dalam sampel urine.
Sel-sel kanker diketahui menghasilkan bahan kimia yang disebut senyawa organik yang mudah menguap yang mengeluarkan bau yang berbeda. Bau itu diyakini memicu reaksi anjing.
Pasien kanker paru-paru dan payudara diketahui mengembuskan napas penanda biokimia yang dapat ditelusuri sebagai tumor yang memancarkan zat yang tidak ditemukan dalam jaringan tubuh yang sehat.
Karena itu, anjing dapat dilatih untuk menunjukkan hidung mereka pada sejumlah pot sampel yang mereka yakini merupakan kanker.
Setelah Amerika dan Inggris, negara Turki siap melatih anjing pendeteksi bio pertamanya yang mengkhususkan diri dalam mendiagnosis jenis-jenis kanker.
Meskipun banyak proyek serupa telah dilakukan di Eropa, proyek "Bio-Detection Dogs in Early Diagnosis" adalah yang pertama di dunia.
BACA JUGA: Terlalu Malas Nge-gym, Coba Olahraga 7 Menit Ini Agar Tubuh Ramping
Proyek yang disiapkan oleh Sekolah Kejuruan Kimia Tekkeköy Gelemen di Anatolia ini bertujuan untuk memperbaiki deteksi dini dan mengurangi biaya pengobatan untuk diagnosis kanker.
Setelah menerima pelatihan khusus, detektor bio hewan anjing ini berpotensi mendeteksi berbagai jenis kanker, termasuk payudara, paru-paru, usus besar dan prostat, serta penyakit lainnya seperti diabetes tanpa pengujian laboratorium yang mahal.
Anjing-anjing juga akan membantu mengurangi jumlah pasien di rumah sakit yang sudah penuh sesak. (*)
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | The Daily Mail,The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR