Nakita.id – Moms pernah merasakan tidak nyaman di perut usai menyantap makanan?.
Mungkin yang dialami Moms itu termasuk ‘mabuk’ makanan.
Kepala terasa sakit hingga seluruh badan, bahkan, jika sudah parah, ‘mabuk’ makanan juga bisa memengaruhi otak.
Tak hanya itu Moms juga bisa mudah tersinggung dan depresi, bakan menyebabkan kelumpuhan.
Sayangnya, penderita jarang mengaitkan gejala yang dirasakan tersebut dengan makanan yang mereka makan sehari sebelumnya, dan justru mendiagnosanya karena penyakit.
"Banyak orang mengalami ‘mabuk’ akibat makanan ini karena mereka mengonsumsi makanan yang sulit dicerna oleh tubuh, yaitu makanan yang mengandung lemak tinggi, garam dan gula dalam jumlah tinggi, makanan yang berasal dari zat tepung, atau semuanya sekaligus," kata Tracey Strudwick, ahli gizi di Nuffield Health.
BACA JUGA : Deg-degan, Kelahiran Anak Sandra Dewi Bikin Warganet Penasaran
Makanan yang sering menyebabkan ‘mabuk’ biasanya yang terbuat dari karbohidrat olahan, terutama roti putih, kentang, nasi, dan pasta.
Jenis-jenis makanan ini memiliki efek yang sama pada tubuh seperti makanan dan minuman yang mengandung gula.
Mereka melepaskan glukosa ke dalam aliran darah dengan cepat, menyebabkan pankreas menghasilkan insulin atau hormon yang membantu sel menyerap gula darah ke dalam bentuk energi.
Karena prosesnya yang terlalu cepat, pankreas tidak memiliki waktu untuk mengatur jumlah insulin yang dihasilkan sehingga glukosa dalam darah juga akan cepat hilang.
BACA JUGA : Tak Hanya Jari Tangan. Jari Kaki Bisa Menggambarkan Kepribadian Juga
“Akibatnya gula darah Ibu menjadi sangat rendah, yang menyebabkan Ibu bisa terbangun pada pagi hari dengan sakit kepala, dan mungkin merasa pusing atau mual setelah makan makanan dari karbohidrat olahan. Otak Ibu membutuhkan glukosa untuk berfungsi dan, tanpanya, Ibu akan sulit berkonsentrasi," kata Strudwick.
Selain karbohidrat olahan, ternyata terlalu banyak makan karbohidrat kompleks, seperti kacang-kacangan, gandum dan sayuran, juga bisa memicu keracunan, khususnya mereka yang menderita irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar.
Sebanyak 15 persen penderita IBS sensitif terhadap makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang bisa menyebabkan kembung, gas meningkat, sakit perut, diare, atau konstipasi.
BACA JUGA : Lucu Sih tapi Hati-hati Moms! Panggilan Si Kecil Pengaruhi Kejiwaannya
Dr. Jeremy Sanderson, seorang konsultan gastroenterologi di London Bridge Hospital, mengatakan, banyak orang yang memiliki masalah ‘mabuk’ makanan dan karbohidrat adalah penyebabnya.
‘Mabuk’ makanan terjadi saat kita makan terlalu banyak namun tubuh kita tidak dirancang untuk mengatasinya. Saat makanan dicerna oleh usus kecil, berarti belum tercerna dalam usus besar, sehingga bakteri menyebabkan fermentasi dan menciptakan banyak gas,” jelasnya.
Saran Strudwick, untuk mengurangi ‘mabuk’ akibat makanan ini, konsumsilah sesuatu yang sehat daripada minuman yang tinggi gula atau kafein, meskipun tubuh Moms menginginkannya.
BACA JUGA : Awalnya Ingin Cantik, Perempuan Ini Pakai Behel Tapi Malah Rusak Parah
“Makanlah makanan berserat, seperti bubur atau yoghurt dengan beberapa buah yang bisa membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan menenangkan usus,” katanya.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
KOMENTAR