Nakita.id - Setelah tiga bulan lebih Indonesia melawan virus corona, muncul wacana terkait new normal.
Beberapa pusat perbelanjaan telah kembali dibuka namun tetap memperhatikan protokol Covid-19 hingga adanya wacana soal sekolah tatap muka akan kembali diberlakukan untuk daerah tertentu.
Sisi lain, Indonesia masih memiliki kasus baru Covid-19 yang cukup banyak, bahkan akhir-akhir ini jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 kasus.
Apakah sebenarnya Indonesia telah siap menerapkan kehidupan new normal?
Hal tersebut dijawab dan dijelaskan oleh dokter spesialis paru Dr. dr. Erlina Burhan yang videonya diunggah ke kanal YouTube lifestyleOne (21/6/2020).
Dalam tayangan tersebut, mulanya diperlihatkan keadaan malam di Kota Tangerang, Banten yang sudah ramai.
Bahkan nampak banyak warga yang duduk-duduk di tepian jalan.
Melihat hal tersebut Dr Elina mengaku prihatin dan menjelaskan bahwa menurutnya saat ini Indonesia belum bisa menerapkan new normal.
Pasalnya, penambahan kasus setiap harinya masih mengalami peningkatan.
"Barang kali masyarakat itu sudah kembali biasa, buat kita prihatin," ujar Dr. Erlina.
"Dok kalo peningkatannya trennya seperti ini (masih naik), ini menandakan kalo dari sisi tenaga medis, sudah layak kah kita menuju new normal" Tanya pembawa acara.
"Belum," jawab Erlina.
"Ada syaratnya kan (new normal), dikatakan harus terkendali. Kalo angka (kasus Covid-19) naik terus artinya terkendali tidak? Trus sistem kesehatan harus mencukupi. Kalo (angka) makin naik nggak mencukupi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Erlina menjelaskan bahwa hingga saat ini obat dan vaksin untuk Covid-19 belum juga ditemukan, sehingga ia benar-benar mengajak pada masyarakat untuk menjaga diri dari virus corona.
Pasalnya, menurutnya sifat Covid-19 ini tidak bisa diprediksi jika telah menginfeksi manusia.
Disebutkan, bisa saja hari ini pasien hanya batuk besok sudah sesak napas.
"Sifat virus ini ya unpredictable, bisa saja hari ini hanya nyeri tenggorok besoknya sudah sesak. Sekarang kelainannya sudah cukup luas, tapi pasien tidak merasakan," jelas Erlina.
Ahli kesehatan masayarakat, DR. Hermawan Saputra memberikan masukan bagi masyarakat terkait apa yang bisa dilakukan di tengah pandemi.
"Yang bisa kita lakukan, sadar, sabar dan daya tahan. Sadar untuk perilaku hidup bersih dan sehat. Sabar untuk menahan diri, sabar untuk peduli dengan satu sama lain dan sabar terkait ekonomi. Daya tahan itu juga dua, daya tahan secara fisik dan secara ekonomi
Itu makna pelenturan bukan pelonggaran secara terbuka seolah-olah merdeka. New normal belum," tegas Hermawan.
(Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul "Ahli Sebut Indonesia Belum Layak Terapkan New Normal karena Syarat Penting Ini Belum Terpenuhi: 'Kita Prihatin'")
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR