Bukan diberhentikan, tubuh SR dan RP justru langsung didorong ke lantai mobil oleh kedua penjahat tersebut.
Dalam posisi tengkurap, punggung SR dan RP ditindih dengan kaki para perampok dan tubuh ditutup dengan kain.
"Saya waktu di tengah jalan sudah seperti tidak sadarkan diri. Lemas banget tertutup begitu," kisah SR kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2020).
"Saya tanya, 'Pak, kita di mana?'. Dia jawab, di Ciawi. Tapi pas sesekali saya lihat jendela, saya lihat ada plang RS Annisa, saya hafal ini di Cibinong," tambah SR.
SR pun mengaku menyatakan kepada para perampok bahwa dirinya mendapatkan shift pagi keesokan hari.
Seolah tak ada rasa kasian, tubuh kedua tenaga medis tersebut justru langsung diinjak.
"Kalau besok saya tidak kerja, nanti siapa yang bantu orang sakit?" kata SR.
Pertanyaan itu justru disambut bogem dari perampok. Kepalanya ditinju, lalu tubuhnya dihajar dengan sikut.
"Kalian sayang uang atau nyawa?" ancam para perampok yang menekankan gunting ke arah tubuh SR dan RP.
Demi menyelamatkan diri mereka, para tenaga medis tersebut pun memberikan dompet, ponsel, kalung, dan gelang agar tetap selamat.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR