Nakita.id - Belum lama ini, Jessica Iskandar mengabarkan bila dirinya mengalami sakit.
Selama ini terlihat sehat, calon istri Richard Kyle baru saja mengumumkan dirinya mengalami gangguan jantung.
Jessica mengalami aritmia yang membuat detak jantungnya terasa lebih cepat dari detak jantung normal.
Penyebab gangguan detak jantung itu adalah gangguan tiroid yang ada dalam tubuh Jessica Iskandar.
Kabar tersebut diketahui dari unggahan video kanal YouTube Jessica Iskandar, Minggu (21/6/2020).
Setelah melakukan konsultasi dengan dokter, Jessica didiagnosis mengalami takikardia.
Hal itu terjadi lantaran stres dan kurangnya berolahraga.
Apa itu takikardia dan aritmia?
Dihimpun TribunStyle dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan mengenai takikardia yang disebabkan oleh aritmia.
Melansir dari Wikipedia, aritmia adalah suatu tanda atau gejala dari gangguan detak jantung atau irama jantung.
Ada banyak gangguan irama jantung (aritmia) yang salah satunya dapat menyebabkan terjadinya takikardia.
Jenis-Jenis Aritmia
Dikutip dari Mayo Clinic melalui Kompas.com, dalam kondisi normal, jantung manusia berdetak 60 sampai 100 kali per menit.
Wajar, saat berolahraga atau stres, jantung berdetak lebih cepat, atau lebih dari 100 kali per menit.
Sementara saat tidur atau relaksasi, jantung berdetak lebih lambat, atau kurang dari 60 kali per detik.
Namun, dalam keadaan normal, penderita aritmia detak jantungnya bisa di luar ambang batas ideal.
Berikut ini beberapa jenis aritmia yang dikutip dari Medical News Today.
- Bradikardia: detak jantung lebih lambat dari normal.
- Takikardia: detak jantung lebih cepat dari normal.
- Fibrilasi: detak jantung tidak beraturan.
- Kontraksi prematur: detak jantung terlalu awal (biasanya detak lebih cepat).
Gejala dan Penyebab Takikardia
Dilansir dari Mayo Clinic, takikardia adalah istilah medis untuk detak.
Pada beberapa kasus, takikardia mungkin tidak menimbulkan gejala atau komplikasi.
namun, jika tidak diobati, takikardia dapat mengganggu fungsi jantung normal dan menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
- gagal jantung;
- stroke;
- serangan jantung mendadak atau kematian.
Perawatan, seperti obat-obatan, prosedur medis, atau operasi, dapat membantu mengendalikan detak jantung yang cepat atau mengelola kondisi lain yang berkontribusi terhadap takikardia.
Ketika jantung berdetak terlalu kencang, itu mungkin tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
Ada pun gejala dan tanda-tanda takikardia adalah sebagai berikut.
- Sesak napas.
- Sakit kepala ringan.
- Denyut nadi cepat.
- Debar jantung - detak jantung yang berdetak kencang, tidak nyaman atau tidak teratur atau sensasi "jatuh" di dada.
- Nyeri dada.
- Pingsan.
Beberapa orang dengan takikardia tidak memiliki gejala, dan kondisi ini hanya ditemukan selama pemeriksaan fisik atau dengan tes pemantauan jantung yang disebut elektrokardiogram.
Baca Juga: Moms, Nyeri di Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Tanda Gangguan Jantung
Takikardia disebabkan oleh sesuatu yang mengganggu impuls listrik normal yang mengontrol laju aksi pemompaan jantung.
Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan detak jantung lebih cepat dari normal.
- Anemia.
- Minum terlalu banyak minuman berkafein.
- Minum terlalu banyak alkohol.
- Olahraga.
- Demam.
- Tekanan darah tinggi atau rendah.
- Ketidakseimbangan elektrolit, zat terkait mineral yang diperlukan untuk melakukan impuls listrik.
- Efek samping obat.
- Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
- Merokok.
- Stres mendadak, seperti ketakutan.
Baca Juga: Mengerikan, 4 Kebiasaan Santai Ini Berbahaya untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
- Penggunaan obat stimulan, seperti kokain atau metamfetamin.
Dalam beberapa kasus, penyebab pasti takikardia tidak dapat ditentukan.
Seiring bertambahnya usia atau memiliki keluarga dengan riwayat takikardia maupun kelainan irama jantung lainnya, akan memperbesar risiko terkena takikardia.
Artikel ini pernah tayang di Tribun Style dengan judul Apa Itu Takikardia? Gangguan Irama Jantung atau Aritmia yang Diderita Jessica Iskandar
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tribunstyle.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR