Nakita.id - Munculnya virus corona di Indonesia tentu saja membuat masyarakat panik dan bingung.
Banyak masyarakat yang takut tertular virus tersebut.
Pasalnya virus ini memang dikenal bisa menular begitu cepat.
Ditambah lagi keadaan Indonesia yang kini mulai memasuki new normal.
Di masa ini masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan baru.
Kebiasaan masyarakat pun mau tidak mau harus berubah begitu saja.
Kondisi dan situasi baru di era new normal baru sering kali menimbulkan rasa cemas di benak banyak orang.
"Banyak orang yang merasa cemas karena kita mengalami situasi baru atau normal baru.
Cemas ini memang unik harus dijaga kalau berlebihan akab menganggu sistem kesehatan tubuh dan mental," ujar Adjie Santosoputro Praktisi Mindfulness dan Emotional Healing dalam acara Webinar 'Hidrasi Sehat dan Mindfulness untuk Kurangi Kecemasan di Normal Baru' yang diselenggarakan oleh Aqua, Kamis (25/06/2020).
Kecemasan yang berlebih di tengah pandemi juga bisa mendatangkan dampak negatif berikut:
1. Masuk ke alam bawah sadar
Seringkali banyak orang cemas justru terlihat seolah tidak cemas.
Kecemasan seseorang layaknya bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan mendatangkan efek negatif.
Kecemasan bisa menganggu relasi antar orang lain.
Misalnya lebih mudah marah, panik, emosi yang tak terkontrol.
2. Rasa bahagia terasa begitu hambar
Orang yang dirundung rasa cemas cenderung akan merasakan sulit bahagia.
Meski banyak hal yang membuat ia bahagia, tetap saja kebahagiaan tersebut akan terasa hambar san tidak lega di dalam hati.
3. Produktifitas menurun
Seseorang yang dilanda rasa cemas berlebih cenderung akan malas untuk melakukan suatu kegiatan.
Pikiran orang tersebut juga akan kemana-mana jika mengerjakan sesuatu hal.
4. Fisik yang drop
Kecemasan yang terlalu berlebih juga bisa mendatangkan efek buruk pada tubuh Moms.
Banyak perubahan fisik yang akan terjadi jika Moms terus dihantu rasa cemas berlebih di tengah pandemi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR