Nakita.id - Nikita Mirzani akhir-akhir ini terlihat begitu menggebu di akun sosial medianya.
Ia seringkali menyindir keras sosok artis yang diduga Baim Wong.
Bahkan Nikita mengancam akan mengkuliti habis keburukan artis tersebut.
Nikita pun murka saat mendengar curahan hati karyawannya saat ini yang dulu pernah bekerja dengan Baim Wong.
Menurut Nikita, Baim melakukan suatu perbuatan yang begitu jahat hingga buat ibu Arkana ini murka.
Ia pun pasang badan untuk sang karyawannya tersebut.
Namun siapa sangka, karyawan Nikita Mirzani yang bernama Irham Syah Rizqi atau akrab disapa Iam justru diserbu warganet.
Warganet menilai Iam lah sebagai penyebab perseteruan Nikita Mirzani dengan Baim Wong memanas.
Warganet pun berbondong-bondong menghujat Iam di akun Instagramnya.
Banyak warganet yang menilai aksi Iam itu merupakan sebuah fitnah belaka.
Banyak yang membela Baim Wong dan justru menyalahkan Iam.
Menurut warganet, aduan Iam tersebut lah yang membuat Nikita Mirzani murka dan terus-terusan serang Baim.
Bahkan ada yang menilai Iam hanyalah mencari sensasi saja.
"Cari panggung benar, lo kan udah cabut dari crew Baim udah lama. Kenapa baru di up sekarang?," tulis seorang warganet.
Ada pula yang menilai, bahwa Iam merupakan seorang penjilat.
"Kerja itu wajar pindah-pindah, yang enggak wajar itu jelek-jelekin bos lama ke bos baru. Dasar penjilat," tambah warganet lain.
Ada pula yang menilai gaji Iam kecil sehingga ia nekat melakukan panjat sosial.
"Kasihan gajinya kecil jadinya pansos," tulis warganet lain lagi.
Meski mendapat banyak hujatan, Iam memilih diam dan tidak berkomentar apapun.
Ia juga tak membalas komentar para warganet yang menyudutkan dirinya saat ini.
Artikel ini telah tayang di GridHITS.ID dengan judul, Diduga Sebagai Biang Keladi Perseteruan Nikita Mirzani dan Baim Wong, Warganet Berbondong-bondong Serang Sosok Ini, Dasar Penjilat!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR