Nakita.id – Siapa yang tak was-was jika mengalami buang air besar berdarah?
Keluarnya darah saat buang air besar (BAB) bisa disebabkan oleh banyak hal.
Mulai dari yang tidak berbahaya seperti wasir, hingga penyakit serius seperti kanker.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini penyebab BAB berdarah:
1. Luka pada dinding anus
Dinding dubur manusia dilapisi jaringan yang tipis dan lembut.
Baca Juga: Konsumsi Makanan Pedas Disebut-sebut Bisa Akibatkan Buang Air Besar Berdarah, Benarkah?
Jaringan ini bisa terluka atau dalam dunia medis disebut fisura ani. Luka pada dinding anus ini biasanya muncul saat Moms buang air besar dan kotorannya terlalu keras atau besar.
Robekan pada dinding anus inilah yang menyebabkan pendarahan.
Tanda utama fisura ani biasanya adalah munculnya darah yang berwarna merah segar.
Adapun penyebab lain luka pada dubur ini adalah sembelit, diare kronis, sampai melahirkan.
Walaupun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari, Moms bisa meminta resep obat antinyeri kepada dokter bila luka tersebut menimbulkan rasa sakit.
2. Tukak lambung
Penyakit tukak lambung dapat menimbulkan luka terbuka di lapisan dalam perut atau bagian atas usus kecil.
Tukak lambung dapat disebabkan bakteri dan penggunaan obat penghilang rasa sakit dalam jangka panjang.
Sebagian pesar penderita tukak lambung akan mengalami sakit perut.
Namun, pada beberapa kasus, ditemui pula keluhan keluarnya darah berwarna hitam dalam kotoran BAB penderita.
Umumnya, masalah tukak lambung bisa diatasi dengan obat penetral asam lambung. Namun, beberapa kasus tetap membutuhkan operasi untuk mengendalikan pendarahan.
3. Infeksi bakteri E.coli
Infeksi bakteri E.coli dapat menyebabkan peradangan pada usus besar. Peradangan ini terkadang disertai pendarahan.
Tak heran bila Moms pernah mengalami diare yang disertai darah.
Selain diare disertai darah, infeksi bakteri ini juga ditandai dengan mual, muntah, dan sakit perut.
4. Penyakit radang usus
Penyakit autoimun yang menyebabkan radang usus, baik crohn maupun kolitis ulseratif, sama-sama ditandai dengan keluarnya darah saat BAB.
Untuk mengatasinya, pasien autoimun pun membutuhkan terapi atau pengobatan untuk kekebalan tubuh.
Namun, di beberapa kasus, dibutuhkan operasi untuk mengendalikan pendarahan di saluran pencernaan.
Baca Juga: Frekuensi Buang Air Besar Bayi Menurun, Bisa Jadi Moms Penyebabnya, Yuk Lakukan Kebiasaan ini
5. Polip di usus besar
Polip adalah massa sel yang terbentuk di lapisan usus besar.
Polip jamak umumnya dialami oleh pasien berusia di atas 50 tahun dengan riwayat kelebihan berat badan, perokok, atau keluarga punya riwayat polip atau kanker usus besar.
Banyak orang memiliki polip tanpa disertai gejala. Namun, ada juga yang ditandai dengan BAB keluar darah berwarna merah atau hitam.
Meski sebagian polip tidak berbahaya, ada juga yang berkembang menjadi kanker usus besar lo, Moms.
Baca Juga: Frekuensi Buang Air Besar Bayi Menandakan Dirinya Alami Diare, Ini yang Harus Dilakukan
6. Kanker kolorektal
Pendarahan saat buang air besar juga bisa jadi gejala kanker usus besar atau kanker kolorektal.
Terkadang, gejala ini tidak muncul secara tunggal, Moms.
Hal tersebut bisa disertai tanda lain seperti diare, sembelit, ingin buang air besar terus-menerus, sakit perut, lemah, lesu, dan berat badan yang menurun.
Untuk memastikan penyebab BAB berdarah, Moms sebaiknya langsung berkonsultasi kepada dokter, ya.
Baca Juga: Jangan Sampai Bingung Lagi, Ini Frekuensi Buang Air Besar Bayi yang Perlu Moms Pahami
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BAB Keluar Darah Bisa Jadi Gejala Apa?".
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | mayo clinic,Verywell Health |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR