Nakita.id - Berbicara buah-buahan pasti setuju kalau dikatakan sebagai makanan sehat.
Bahkan buah kerap menjadi salah satu menu makanan dalam proses diet tiap orang.
Terkadang ketika tak punya cukup waktu, buah akan dijadikan minuman olahan seperti jus atau shoothie.
Baca Juga: 4 Campuran Smoothie Wajib Selama Masa Kehamilan, Ini Dia Daftarnya!
Smoothie tak hanya terdiri dari sayur atau buah yang dicampur dengan cairan (air atau susu), tetapi juga seringkali digabungkan dengan kacang-kacangan, biji-bijian, suplemen seperti bubuk protein, bubuk matcha, dan dihiasi oleh topping.
Topping smoothie pada umumnya adalah bahan makanan seperti granola atau potongan cokelat hitam.
Jus dan smoothie sama-sama terdiri dari sayur dan buah. Mana di antara keduanya yang menjadi opsi lebih sehat?
Baca Juga: Rutinkan Minum Jus Seledri Setiap Pagi, Tak Disangka Perubahan Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
Ahli Gizi Winda Ekayanti, MND, APD menjelaskan, dalam hal kalori, buah-buahan dan sayur-sayuran cenderung rendah kalori jika dibandingkan dengan jenis makanan lainnya.
Oleh karena itu, keduanya aman dikonsumsi.
Namun, menurutnya smoothie cenderung lebih baik daripada jus.
"Smoothie masih oke karena serat yang ada di buah dan sayur walaupun kita blend tetap masih dapat."
Baca Juga: Ingin Kulit Glowing Seperti Wanita Korea dalam #5MenitAja? Rutin Konsumsi Smoothie Kale Kuncinya
Sedangkan jus, kata Winda, pada umumnya hanya diambil sari-sari buah dan sayurnya serta biasanya juga mengandung fruktosa (pemanis), terutama jika jus terdiri dari buah-buahan.
Apalagi, beberapa buah mengandung fruktosa atau gula, sehingga hanya direkomendasikan mengonsumsinya maksimal dua porsi sehari.
Sementara untuk smoothie, meskipun sehat, namun disarankan mengkonsumsinya tetap dikombinasikan dengan pola makan sehat dan seimbang.
Misalnya, kita mengonsumsi smoothie di pagi hari, maka di waktu makan lainnya kita harus memenuhi kebutuhan kalori dengan sumber makanan sehat lainnya, termasuk sayur-sayuran dalam bentuk utuh.
"Ingat agar 50 persen piring makan dipenuhi sayur-sayuran. Jadi vitamin mineralnya dapat, fitokimia dan serat juga dapat," ungkap Winda.
Untuk kombinasi bahan makanan smoothie, Winda menyarankan untuk memilih sesuai dengan kebutuhan. Jika tujuannya adalah untuk memperlambat tanda-tanda penuaan, maka pilihlah sayur dan buah yang mengandung antioksidan tinggi.
Salah satunya adalah buah-buahan berry, seperti stroberi, blueberry, blackberry, dan lainnya.
"Itu bagus untuk melawan proses penuaan," tuturnya.
Baca Juga: Produsi ASI Moms Kurang? Yuk Buat 3 Smoothie Ini untuk Melancarkan
Jika masih bingung dengan pilihan bahan makanan untuk membuat smoothie, ahli gizi teregistrasi dan chef makanan alami dari New York, Miranda Hammer menyarankan menyeimbangkan porsi sayur, buah, protein, dan lemak.
"Pastikan kamu memiliki fondasi untuk sarapan atau camilan sehat," ungkapnya seperti dilansir Time.
Untuk protein kamu bisa memilih mentega kacang bebas gula, biji chia, biji rami, yogurt polos, hingga susu kacang.
Selain protein, sumber lemak sehat juga tak boleh dilewatkan untuk menciptakan rasa kenyang.
"Sumber lemak yang baik dalam smoothie adalah mentega kacang bebas gula, biji chia, biji rami, wijen, daging kelapa, yogurt kelapa, atau yogurt organik penuh lemak," kata Hammer.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Jus atau Smoothie, Mana Opsi yang Lebih Sehat?"
Playground of Nusa Nipa Sekolah Cikal, Gaungkan Pentingnya Jaga Harmoni antara Alam dan Sesama Makhluk Hidup
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR