Namun, ketika diperiksa menggunakan alat swab yang dimasukkan ke hidungnya, alat itu patah di dalam hidung sehingga membuat dokter menggunakan anestesi umum untuk menunjukkan hasil swab dari tenggorokkannya.
Anak itu dibiarkan kemudian tanpa tindak lanjut yang menyebabkan dia kehilangan kesadaran karena penyumbatan saluran pernapasan.
Melansir Gulf News, dia meninggal dunia 24 jam setelah memasuki rumah sakit tersebut.
Ayah anak itu, Abdullah Al Joufan, menceritakan detil kecelakaan tragis itu. Dia membenarkan bahwa dia menolak menjalani anestesi umum untuk anaknya.
Tetapi dokter bersikeras dengan menunjukkan bahwa setelah tindakan, anak itu akan diperiksa oleh dokter spesialis anak, padahal staf rumah sakit mengatakan dokter spesialis anak sedang cuti.
Menurut Al Joufan, orang-orang bingung pada hari berikutnya karena anaknya tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat saluran pernapasan yang terhalang.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR