Nakita.id - Sebuah video baru yang mengejutkan menunjukkan saat seorang ibu mengaku kepada seorang penyidik bahwa dia telah membunuh anaknya.
Ia mengaku memukuli putrinya yang berusia lima tahun sampai mati dan kemudian memerintahkan suaminya untuk menyembunyikan mayat anak itu di bagian belakang restoran keluarga tersebut.
Pihak berwenang mengatakan Chen berulang kali memukul gadis itu, menyebabkan cedera otak yang fatal, dan bahwa suaminya mencoba menghidupkannya kembali sebelum membantu menyembunyikan mayatnya.
BACA JUGA: Tentang Tunangan Paris Hilton, Chris Zylka. Ini yang Penting Diketahui
Ming Ming Chen, 30, ditanyai oleh penyidik atas kematian putrinya, Ashley Zhao, yang pertama kali dilaporkan hilang pada Januari 2017.
Tubuh Ashley kemudian ditemukan tersembunyi di restoran keluarga, Ang's Asian Cuisine, di North Canton, Ohio.
Seperti dilansir Dailymail, dalam video tersebut, penyidik bertanya pada Chen: "Apa yang terjadi; bagaimana dia meninggal?
"Aku baru saja membunuhnya dan dia meninggal," jawab Chen.
Penyidik menekan dan bertanya kepadanya, 'Apakah Anda memukulnya?'
"Ya," kata Chen terdengar di video.
"Bagaimana Anda memukulnya?" penyidik meminta Chen.
"Menggunakan tangan untuk melakukan itu," kata Chen sambil menunjuk bagaimana dia memukul putrinya.
Chen, yang dijatuhi hukuman 22 tahun penjara pada hari Jumat setelah mengaku bersalah atas pembunuhan tak disengaja dan tuduhan lainnya.
Kemudian ia mengatakan bahwa dia berkata kepada suaminya Liang Zhao untuk membuang mayat anak perempuan mereka.
"Saya menyuruh suami saya untuk mengurusnya," katanya kepada penyidik.
Suaminya lalu menyembunyikan mayat anaknya di restoran.
Chen mengatakan bahwa dia membunuh putrinya karena dia merasa terbebani oleh pekerjaannya.
Selain itu ia merasa bahwa setelah anak perempuan mereka kembali dari berlibur bersama kakek dan neneknya di China, anaknya menjadi tidak menurut.
"Aku harus mengurus semuanya dari restoran. Saya hanya memiliki dua tangan. Saya bukan empat tangan perempuan, saya dua tangan, "Chen menjelaskan dalam video tersebut.
Dalam video itu Chen menjelaskan bahwa sesunggunya ia tidak ingin melakukan hal itu pada Ashley, tapi terkadang ia tidak bisa mengendalikan diri.
Chen pada awalnya didakwa melakukan pembunuhan, namun jaksa Stark County mengurangi pembunuhan tanpa disengaja tersebut sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya.
Dia juga mengaku bersalah atas barang bukti-gangguan, pelecehan mayat, bahaya anak-anak dan menghalangi keadilan.
Ketika Ashley dilaporkan hilang pada tanggal 9 Januari 2017, kepergiannya memicu pencarian di seluruh negeri dan polisi menyisir daerah terdekat untuk mencarinya.
BACA JUGA: Lemari Pakaian Berantakan? Lakukanlah Hal ini Supaya Menjadi Rapih
Tubuhnya ditemukan keesokan harinya, masih di dalam restoran, di dekat lemari es di dapur.
Kedua orang tua tersebut ditangkap setelah penemuan mengerikan tersebut.
Jaksa Wilayah County John Ferrero mengatakan bukti dan wawancara dalam kasus tersebut mengindikasikan Chen tidak merencanakan atau berniat membunuh putrinya.
Hal itu menjadi sebuah tragedi yang dilakukan karena marahnya seorang ibu yang tidak pernah terikat dengan anaknya.
Pengacara pembela Richard Drucker tidak setuju dengan karakterisasi tersebut, mengatakan bahwa Chen adalah orang yang meminta maaf dan bertanggung jawab atas tindakannya.
Dia juga mengatakan bahwa jika kasus tersebut diadili, mereka akan berargumen bahwa suami Chen, Liang Zhao, melakukan kekerasan terhadap kedua gadis itu dan Chen.
Sehingga suaminya juga bertanggung jawab atas kematian tersebut.
Zhao mengaku bersalah awal tahun ini atas tuduhan termasuk menghalangi keadilan dan penyalahgunaan mayat, merusak bukti dan membahayakan anak-anak dan setuju untuk bersaksi melawan istrinya.
Sebagai gantinya, tuduhan pembunuhan terhadapnya dijatuhkan.
Pengacara sebelumnya mengatakan bahwa Zhao mempertahankan kepolosannya dalam kematian anak tersebut.
Dia akan menjalani hukuman 12 tahun penjara atas tuduhan bersalah tersebut.
Ini adalah situasi menyedihkan bagi Chen, yang datang ke AS secara ilegal dari China sebagai remaja untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Chen memulai sebuah keluarga dengan seorang warga Amerika yang juga orang Cina dan berakhir di sebuah rumah tangga yang penuh kekerasan, kata Drucker.
"Saya pikir dia adalah wanita yang membuat pilihan sangat buruk dalam hidupnya saat itu," kata Drucker.
BACA JUGA: Wanita Ini Melamar Pria yang Telah Meninggalkannya Jelang Pernikahan
Karena dia berada di AS secara ilegal, pihak berwenang mengatakan Chen diperkirakan akan dideportasi ke China setelah menjalani hukumannya.
Chen telah mengajukan permohonan suaka di AS pada tahun 2009 saat mengklaim bahwa dia dianiaya oleh pemerintah China sebagai pengikut Falun Gong, sebuah praktik meditasi yang dilarang oleh pemerintah China, dan hakim federal telah dua kali menolak permohonannya untuk tinggal di AS, WEWS- TV melaporkan. (*)
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR