"Menggunakan tangan untuk melakukan itu," kata Chen sambil menunjuk bagaimana dia memukul putrinya.
Chen, yang dijatuhi hukuman 22 tahun penjara pada hari Jumat setelah mengaku bersalah atas pembunuhan tak disengaja dan tuduhan lainnya.
Kemudian ia mengatakan bahwa dia berkata kepada suaminya Liang Zhao untuk membuang mayat anak perempuan mereka.
"Saya menyuruh suami saya untuk mengurusnya," katanya kepada penyidik.
Suaminya lalu menyembunyikan mayat anaknya di restoran.
Chen mengatakan bahwa dia membunuh putrinya karena dia merasa terbebani oleh pekerjaannya.
Selain itu ia merasa bahwa setelah anak perempuan mereka kembali dari berlibur bersama kakek dan neneknya di China, anaknya menjadi tidak menurut.
"Aku harus mengurus semuanya dari restoran. Saya hanya memiliki dua tangan. Saya bukan empat tangan perempuan, saya dua tangan, "Chen menjelaskan dalam video tersebut.
Dalam video itu Chen menjelaskan bahwa sesunggunya ia tidak ingin melakukan hal itu pada Ashley, tapi terkadang ia tidak bisa mengendalikan diri.
Chen pada awalnya didakwa melakukan pembunuhan, namun jaksa Stark County mengurangi pembunuhan tanpa disengaja tersebut sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya.
Dia juga mengaku bersalah atas barang bukti-gangguan, pelecehan mayat, bahaya anak-anak dan menghalangi keadilan.
Ketika Ashley dilaporkan hilang pada tanggal 9 Januari 2017, kepergiannya memicu pencarian di seluruh negeri dan polisi menyisir daerah terdekat untuk mencarinya.
Simak 5 Destinasi Sejuk di Indonesia serta Rekomendasi Gaya agar Tetap Nyaman dan Hangat dari Uniqlo
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR