Nakita.id - Seorang paranormal, Wirang Birawa beberapa kali telah memeringatkan masyarakat terkait firasatnya soal bencana alam yang bisa terjadi di Indonesia di tahun 2020 ini.
Dalam acara 'Brownis' (9/1/2020), Wirang pernah menerawang soal berbagai gempa bumi yang akan sering menerjang Indonesia di tahun 2020.
"Saya sedih kalo ngomongin bencana alam karena yang saya lihat itu sangat dahsyat sekali. Ini tanah goyang yang terjadi setiap hari, setiap hari dengan kekuatan skala richter 5, 6, 5, 4 itu terus bergeser (wilayahnya) puncaknya sampai 8 atau 9 skala richter di satu kota yang padat pemukiman, dan saya melihat banyak korban di sana," ungkap Wirang.
"Tanah goyang ini yang mengakibatkan banyak air masuk rumah dan berpotensi tsunami," tukasnya.
Mirip dengan terawangan Wirang Birawa, sebelumnya berbagai daerah di Indonesia telah diguncang gempa hingga Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beri peringatan.
Seperti yang terjadi pada, Selasa (21/7/2020) pukul 20.21.43 WIB, wilayah Sukabumi Jawa Barat kembali diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini berkekuatan M 2,8.
Gempa ini dirasakan di wilayah Kota Sukabumi dengan skala intensitas II MMI dengan diskripsi getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sementara di Nyalindung guncangan dirasakan dalam Skala Intensitas III MMI dengan diskripsi getaran dirasakan seakan-akan ada truk berlalu.
Informasi yang didapat BMKG dari Kepala Dusun Karikil di Nyalindung menunjukkan bahwa sejumlah warga sempat lari berhamburan keluar rumah akibat terkejut karena guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba.
Patut disyukuri hingga Rabu hari ini belum ada laporan mengenai kerusakan sebagai dampak gempa tersebut.
Baca Juga: Kemarau Sudah di Depan Mata, BMKG Imbau Sejumlah Daerah Ini Berpotensi Alami Kekeringan, Mana Saja?
Kawasan paling aktif gempa
Menurut Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, wilayah Sukabumi dan Lebak dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi.
"Berdasarkan data sebaran akitivitas gempa di Pulau Jawa sejak 2019 tampak bahwa wilayah Jawa Barat merupakan kawasan dengan aktivitas seismisitas paling aktif di Jawa Barat," kata Daryono.
Dia menerangkan lebih lanjut, aktivitas gempa tidak hanya terjadi di zona megathrust tetapi frekuensi aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif juga sangat tinggi.
"Khusus data gempa sejak Januari 2020 saja menunjukkan sudah terjadi lebih dari 35 aktivitas gempa di Jawa barat dan Benten yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat," ungkap dia.
Dengan meningkatnya aktivitas gempa bumi di wilayah ini, Daryono mengimbau masyarakat sepatutnya perlu untuk selalu waspada.
Warga harus memahami cara selamat saat terjadi gempa.
"Aktivitas gempa sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tetapi rumah tembok dengan struktur lemah dapat roboh dan menimpa penghuninya," jelasnya.
"Karena wilayah Sukabumi dan Lebak adalah daerah rawan gempa maka wajib membangun bangunan tahan gempa."
Jika ada warga yang belum mampu membangun rumah tahan gempa dengan struktur yang kuat maka ada pilihan lain yaitu membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu yang didisain menarik.
"Inilah cara agar kita dapat harmoni dengan alam yang rawan gempa sehingga kita dapat selamat saat terjadi gempa," tutupnya.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selalu Waspada, Jawa Barat adalah Daerah Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa")
Source | : | YouTube,kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR