Nakita.id - Belum lama ini, buku Balita Langsung Lancar Membaca yang diduga berisi konten lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) ramai dibicarakan masyarakat.
Oleh karena itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berencana menemui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait banyaknya buku yang luput dari pengawasan.
Dilansir dari tribunnews.com, Intan Noviana, penulis dari buku tersebut mendatangi KPAI untuk mengklarifikasi atas buku tersebut.
BACA JUGA : Bayi Usia 3 Hari Ini Meninggal Karena Dehidrasi, Kenali Tandanya!
Ia bersama dengan Purnama Andri menyusun buku melalui penerbit Pustaka Widyatama.
Namun, terkait penulisan, semuanya menjadi tanggung jawab Intan.
Judul buku memang tidak menjadi kontroversi, namun ada konten yang dirasa kurang pantas atau menjurus ke LGBT.
Dalam buku tersebut, Intan menulis antara lain kalimat “Opa suka Waria" dan "Widia bisa menikahi Vivi".
Menurut penjelasan Intan, "Widia" yang dimaksud adalah Widiatmoko. Namun, ia belum selesai menyelesaikan nama tersebut sehingga disingkat menjadi "Widia".
Retno dari pihak KPI melalui siaran pers pada Rabu (3/1/2018) mengatakan bahwa KPAI mempertanyakan rasanya jauh sekali Widyatmoko dengan Widia.
BACA JUGA : Moms Lihat Bentuk Tubuh Lalu Temukan Diet yang Cocok Sesuai Tipe Tubuh
Jadi wajar saja orangtua terganggu sekali dengan pilihan kata-kata tersebut.
Saat mendatangi KPAI penulis membantah dan menyatakan bahwa tuduhan yang ditujukan padanya tidak sesuai.
Hal itu karena tidak ada motif tertentu dari kalimat tersebut.
"Widia itu di benak saya Widyatmoko, tetapi karena dipenggal menjadi Moko, di benak saya tidak ada untuk pernikahan sejenis," kata Retno meniru peryataan Intan.
Ia pun mengungkapkan alasan pemilihan kata "waria" dalam bukunya saat mendatangi KPAI.
Intan mengungkapkan bahwa alasan pemilihan kata waria adalah karena dia memiliki pengalaman buruk dengan waria sewaktu bermukim di Jogja.
"Diperkenalkan kata "waria" agar anak memahami arti kata "waria", itu saja," kata Retno menirukan keterangan Intan.
Ia menegaskan tidak ada maksud untuk mengampanyekan LGBT didalam bukunya itu.
BACA JUGA : Terkena Sindrom Langka, Tak Disangka Begini Cantiknya Usai Cukur Bulu
Ucapan maaf diutarakannya karena bukunya tersebut telah membuat kontroversi.
Source | : | Kompas.com,tribunnews.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR