Intan mengungkapkan bahwa alasan pemilihan kata waria adalah karena dia memiliki pengalaman buruk dengan waria sewaktu bermukim di Jogja.
"Diperkenalkan kata "waria" agar anak memahami arti kata "waria", itu saja," kata Retno menirukan keterangan Intan.
Ia menegaskan tidak ada maksud untuk mengampanyekan LGBT didalam bukunya itu.
BACA JUGA : Terkena Sindrom Langka, Tak Disangka Begini Cantiknya Usai Cukur Bulu
Ucapan maaf diutarakannya karena bukunya tersebut telah membuat kontroversi.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Kompas.com,tribunnews.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR