Jika ingin mencuci pakaian dilakukan di dapur menggunakan air hujan. Jika kemarau dia harus jalan kaki ke mata air.
Nunang hidup berdua dengan sepupunya yang bernama Akbar (30). Kondisi Akbar sama dengan Nunang, keduanya lumpuh.
Nunang mengaku lahir secara normal. "Saya lahir normal tapi pernah sakit parah, tiba-tiba kepala lembek. Akhirnya tangan dan kaki cacat, kejadian itu terjadi lima tahun lalu," kata Nunang, saat ditemui Kompas.com, baru-baru ini.
Baca Juga: Mengharukan! Seorang Siswi Berjalan 4 Km dengan Satu Kaki Agar Bisa Lulus Sekolah
Nunang sangat beruntung memiliki tetangga yang baik hati.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, warga sekitar secara sukarela mengirimkan sembako.
"Yang sering memberikan bantuan sembako pak dusun karaeng Adang, tetangga Soda dan Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang atau KP2K. Syukur masih ada yang peduli," kata Nunang.
Jika kehabisan lauk dan tidak ada uang, mereka terpaksa makan nasi dicampur garam.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR