Hati-hati, Ternyata 5 Infeksi Mengerikan Ini Sebabkan Miss V Terasa Panas Seperti Terbakar
Nakita.id - Miss V merupakan area yang sangat sensitif bagi Moms.
Perawatan miss v pun juga perlu penanganan khusus, karena jika salah sedikit akan mengakibatkan miss v Moms terasa tidak nyaman.
Lalu, bagaimana jika Moms merasakan miss v terasa panas seperti terbakar saat buang air kecil?
Nah, jika miss v terasa panas seperti terbakar, Moms langsung konsultasi ke dokter.
Karena, miss v terasa panas seperti terbakar bisa jadi tanda 5 infeksi ini sedang mengintai:
1. Infeksi saluran kemih
Saat pipis terasa sangat menyakitkan, ini adalah penyebab terbesarnnya, kata Sarah Yamaguchi, M.D seorang dokter kandungan di Good Samaritan Hospital di Los Angeles, kepada SELF.
Infeksi saluran kemih merupakan kondisi ketika bagian mana pun dari saluran kemih kita terinfeksi, menurut Mayo Clinic.
Perempuan cenderung mendapatkan lebih banyak infeksi ini dibanding pria karena uretra mereka lebih pendek.
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri E. coli masuk ke kandungan kemih atau uretra.
"Jika Anda mengalami terbakar terutama pada akhir buang air kecil, itu mungkin merupakan tanda infeksi saluran kemih," jelas Alyssa Dweck, MD, seorang ginekolog di Westchester, New York.
2. Infeksi jamur
Sensasi terbakar yang terjadi saat pipis juga merupakan gejala umum infeksi jamur yang terjadi karena pertumbuhan berlebih ragi di vagina, jelas Dr. Sarah.
Infeksi ini cukup umum, biasanya terjadi pada 3 dari 4 perempuan di beberapa titik dalam hidup mereka dan banyak orang akan mengalaminya setidaknya dua kali dalam hidup mereka.
Selain terbakar saat buang air kecil, Mayo Clinic mengatakan juga ada gejala lain dari kondisi ini.
Seperti vulva dan vagina yang gatal dan iritasi, vulva merah dan bengkak, vagina sakit, ruam di sekitar vagina, dan keluar cairan encer namun tak berbau.
Untuk menghindari infeksi jamur berulang, Dr. Sarah merekomendasikan menjaga kebersihan dengan baik, mengenakan celana dalam katun, dan langsung mengganti pakaian dalam setelah berolahraga atau berkeringat.
3. Vaginosis bakteri
Infeksi ini muncul ketika bakteri baik dan buruk di vagina yang muncul setelah berhubungan intim dan memakai sebuah produk yang menyebabkan aroma tak sedap selain rasa terbakar saat buang air kecil, kata Dr. Alyssa.
Kita mungkin belum pernah mendengarnya, tetapi bakteri vaginosis sebenarnya adalah infeksi vagina yang paling umum untuk orang berusia antara 15 hingga 44 tahun, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Gejalanya sama seperti infeksi jamur, oleh karena itu penting untuk diperiksa oleh dokter.
4. Luka karena hubungan intim
Rasa perih dan terbakar saat pipis juga bisa disebabkan karena luka atau lecet usai bercinta di area vagina.
"Sedikit lecet setelah berhubungan seks dapat menyebabkan rasa terbakar saat terbakar saat buang air kecil dan iritasi," kata Dr. Sarah.
Untuk mengurangi rasa sakit dan terbakar, ia merekomendasikan untuk membasuhkan air hangat ke area vagina saat pipis.
"Suhu akan membantu jalur saraf," katanya.
Untuk menghindari masalah ini, dia menyarankan untuk menggunakan pelumas setiap kali berhubungan intim.
5. Vaginitis atrofi pasca menopause
Perubahan hormon selama menopause terutama hilangnya estrogen dapat mengakibatkan fenomena yang dikenal dengan atrofi vaginistis, kata Dr. Sarah.
Kulit vulva dan vagina menipis sehingga dapat menyebabkan luka bakar dan iritasi saat berhubungan seks dan buang air kecil.
Sayangnya hampir setengah dari orang yang mengalaminya tidak mencari pengobatan, baik karena mereka putus asa atau merasa malu untuk pergi ke dokter, menurut Mayo Clinic.
Lebih baik komunikasikan dengan dokter jika kita mengalami hal tersebut.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR