"Kalau dalam kondisi istirahat denyut jantung kita lebih cepat sekali atau lebih lambat sekali dari 100, maka kita sebut aritmia."
Demikian diungkapkan dr. Yansen dalam Live Instagram bersama Eka Hospital Bekasi, Kamis (7/8/2020).
Lalu, kapan kita harus mulai khawatir dengan gejala berdebar tersebut?
Dr. Yansen menambahkan, berdebar yang memiliki pencetus bisa dikatakan sebagai sesuatu yang normal. Misalnya, ketika seseorang berolahraga, ketakutan, atau jatuh cinta.
Baca Juga: Berikut 6 Deret Makanan Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi dan Jaga Kesehatan Jantung
Namun, jika sedang bersantai namun tiba-tiba muncul debaran yang kencang luar biasa maka itu perlu dicurigai sebagai sesuatu yang tidak normal.
Sehingga, jika mengalami kondisi tersebut Anda perlu memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit.
Selain itu, gejala berdebar juga perlu diwasadai jika sampai menimbulkan keluhan lain. Misalnya, berdebar hingga menimbulkan rasa pusing, nyeri dada hingga mau pingsan atau bahkan sampai pingsan, hingga kejang.
"Jadi yang harus diwaspadai adalah kalau merasakan keluhan berdebar disertai keluhan lainnya."
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR