Data-data dalam penelitian tersebut diperbarui secara berkala di sembilan negara, yaitu Inggris, Spanyol, Irlandia, Italia, Australia, Amerika Serikat (AS), India, Kenya, dan Brazil.
Studi tersebut mengungkapkan usia merupakan faktor risiko terbesar demensia dan orang-orang lanjut usia untuk menjadi kelompok berisiko terpapar virus corona.
Data menunjukkan, 86 persen dari seluruh kematian Covid-19 terjadi pada orang-orang berusia 65 ke atas.
Organisasi Penyakit Internasional Alzheimer (ADI) menyatakan masyarakat global harus membentuk sebuah rencana aksi untuk melindungi orang-orang dengan demensia.
Selain itu, data-data terkait tingkat kematian Covid-19 yang tinggi sangat diperlukan secara lengkap dan terbaru.
"Kami butuh transparansi. Pemerintah harus memasukkan demensia ke dalam rencana respons Covid-19 untuk melindungi jutaan orang yang terkena dampak demensia secara global," kata Kepala Eksekutif ADI, Paola Barbarino.
Menurut dia, data-data yang muncul, termasuk temuan dari laporan LSE dan UCL ini menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan.
Untuk itu, pemerintah perlu untuk segera bertindak. "Orang-orang dengan demensia terdampak secara tidak proporsional dengan adanya pandemi ini dan terancam dilupakan," ujarnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR