Nakita.id - Tahu tidak Moms pola asuh juga bisa menjadi penentu #FamilyQuality dapat berjalan baik ataupun tidak.
Dan tiap aktivitas #FamilyQuality pun tidak bisa disamakan antar pola asuh anak.
Sebut saja Moms terbiasa membuat Si Kecil selalu patuh, sang anak akan tidak nyaman kalau mendadak diajak membagikan keluh kesah setiap harinya karena mereka akan cenderung tertutup.
Berdasarkan Direkotrat PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan ada 3 jenis pola asuh yang biasanya diterapkan orangtua.
Dengan begitu coba Moms perhatikan selama ini hubungan Moms dan Si Kecil masuk dalam jenis pola asuh yang mana.
Nantinya Moms akan menemukan bagaimana cara yang tepat untuk mendekatkan diri dengan Si Kecil dan pada akhirnya membangun #FamilyQuality menjadi lebih erat.
1. Pola Asuh Permissif
Pola asuh persmissif artinya Si Kecil dibebaskan melakukan apa saja yang diinginkan.
Dalam hal ini Moms dan Dads tidak akan mempertanyakan apa saja yang Si kecil lakukan.
Dengan begitu Moms tidak memberikan peraturan yang ketat pada Si Kecil karena kebebasan yang diberikan secara penuh.
Sisi positifnya Si Kecil dapat dengan terbiasa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.
Selain itu, Si Kecil juga akan leluasa untuk memilih jalan menuju cita-citanya.
Sayangnya jenis pola asuh ini akan membuat Si Kecil kekurangan bimbingan karena tidak ada kontrol dari orangtuanya.
2. Pola Asuh Otoriter
Jenis pola asuh selanjutnya yaitu otoriter artinya Moms dan Dads memegang kendali penuh terhadap Si Kecil.
Keluarga yang menerapkan pola asuh otoriter ini akan membuat aturan dan batasan yang harus Si Kecil patuhi.
Sisi positif dari pola asuh otoriter ini Si Kecil akan terbiasa dengan kedisiplinan dan keteraturan.
Di samping itu, Si Kecil akan menjadi pribadi yang nurut kepada kedua orangtuanya.
Sayangnya pola asuh otoriter juga akan menghasilkan anak yang kekurangan inisiatif dan rasa percaya diri yang rendah akan kemampuannya.
Selain itu, pola asuh otoriter juga akan menghambat kebebasan Si Kecil untuk menentukan cita-cita dan masa depanya.
3. Pola Asuh Demokratis
Jenis pola asuh terakhir yaitu demokratis yang seperti gabungan sisi positif dari permissif dan otoriter.
Pasalnya pola asuh demokratis akan menanamkan sifat disiplin dan menghargai kebebasan.
Baca Juga: #FamilyQuality Bangun Kerjasama dengan Si Kecil, Lakukan Tips Ini Agar Anak Senang Belajar di Rumah
Di samping itu orangtua juga masih memegang peran dalam mengontrol sifat baik dan buruk Si Kecil.
Anak-anak dalam pola asuh ini akan diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya kepada kedua orangtuanya.
Dan orangtua juga akan menerima pendapat anaknya serta mempertimbangkannya apabila ada benarnya.
Dengan begitu Si Kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang tanggung jawab pula akan keputusan dan ucapan yang dilontarkannya.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR