Nakita.id - Moms, kisah nyata ini tersebar melalui cetakan surat kabar The Blade: Toledo, Ohio, Amerika.
Surat kabar ini dimuat pada 16 Februari 1982.
Nampaknya tak ada yang menarik, tapi ternyata kisah ini datang dari seorang agen Intelegen di Indonesia.
BACA JUGA: Wow, Minyak Kelapa Tenyata Mampu Mengurangi Risiko Sakit Jantung!
Saat Perang Dingin sedang memanas kala itu, Indonesia yang sangat dikenal antikomunis, menjadi sasaran utama para agen KGB.
Sebaliknya, agen-agen KGB atau orang-orang Rusia yang sedang berada di Indonesia juga mendapat perhatian khusus dari Bakin.
Finenko mulai dimonitor secara ketat oleh Bakin.
Salah satu tekniknya adalah dengan penyadapan telepon, saat Fineko itu mengontak sumber rahasianya, yaitu Letkol Susdaryanto.
Sebagai perwira TNI AL yang bertugas pada Dinas Pemetaan Angkatan Laut, data-data kelautan yang bisa diakses Susdaryanto inilah yang menjadi incaran penting KGB.
BACA JUGA: Anak Alami Batuk dan Pilek? Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Cepat Sembuh!
Ya Moms, saat kolonel Susdaryanto akhirnya terpancing memberi rahasia penting milik Indonesia pada agen Rusia itu, Bakin segera membuat jebakan.
Para personel Bakin pun mempersiapkan anggotanya untuk menyergap Finenko yang akan menunggu Susdaryanto di restoran di kawasan Jakarta Timur.
Saat itu, pimpinan operasi, Mayor Sutardi, berani membawa serta Anak dan Istrinya dalam menjebak agen Russia ini.
Waduh, lalu apa yang terjadi, Moms?
Kolonel Susdaryanto ternyata menemui orang suruhan Fineko yang bernama Egorov.
Susdaryanto pun khawatir jangan-jangan Egorov bersenjata dan jika melawan saat ditangkap, akan menimbulkan insiden berdarah.
Mayor Sutardi yang membawa anak istrinya pun takut orang tersayang ini menjadi korban berdarah penangkapan agen Russia ini.
BACA JUGA: Wanita Ini Melawan Arus Kehidupan, Kisahnya Penuh Perjuangan
Tapi ternyata, penangkapan berlangsung aman saat Susdaryanto memberi informasi rahasia itu pada Egorov.
Melihat Egorov menerima barang yang bisa dipakai sebagai bukti di depan hukum, perintah penangkapan segera diberikan.
Beruntung Egorov tak melakukan perlawanan dan segera dibawa ke mobil tahanan.
Peristiwa penangkapan ini tak memakan korban berdarah, Moms.
Tapi sungguh sangat berani, pimpinan operasi, Mayor Surtadi ini membawa serta anak istrinya dalam penangkapan agen Russia.
Seperti yang kita tahu, mereka bukan tidak mungkin menembak dan membunuh siapa saja yang melawannya, termasuk membunuh anak dan istri Mayor Sutardi.
Finenko sendiri ditangkap dihari lain di bandara Halim Perdana Kusuma. Disinyalir Finenko saat itu akan melarikan diri.
Beruntunglah kisah pada tahun 1980-an ini tak berakhir tragis.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR