Nakita.id - Dalam kondisi hamil muda, perubahan fisik tubuh Moms memang belum begitu tampak.
Akan tetapi, kita akan mulai merasakan berbagai keluhan klasik yang kerap dialami ibu hamil.
Baca Juga: Tubuh Kerap Nyeri Saat Bangun Tidur? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!
Mulai dari mual, muntah, pusing, sering buang air kecil, sampai nyeri pada perut bagian bawah.
Pegal-pegal saat hamil merupakan keluhan yang umum terjadi dan dialami oleh banyak wanita.
Baca Juga: Tubuh Kerap Nyeri Saat Bangun Tidur? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!
Rasa pegal ini dapat dirasakan di salah satu bagian tubuh atau bahkan dapat bersifat menyeluruh.
Pegal saat hamil terjadi karena ligamen atau jaringan penyokong dalam tubuh meregang secara alami untuk menunjang perkembangan kandungan dan memudahkan proses persalinan.
"Selama skala nyeri (yang dialami ibu hamil) masih 4, ibu diharus untuk istirahat.
Ibaratnya nyeri itu sahabat kita sebetulnya, tanpa nyeri kita enggak tahu kalau badan kita perlu diobati. Tapi nyeri itu kalau tidak diobati jadi masalah, jangan telat. Sehingga harus segera diatasi," jelas Dr. TCT Novy, Sp.KFR, M.Kes, FIPP, CIPS.
Baca Juga: Masih Menjadi Misteri, Waspadai Sindrom Fibromyalgia di Awal Kehamilan
"Karena semakin banyak ibu bergerak, dia (nyeri) akan tidak sembuh-sembuh. Jadi kerusakan jaringannya akan semakin berat," tambahnya.
Selain itu, ada pula faktor lain yang dapat menyebabkan pegal selama hamil, seperti perubahan hormon, pertambahan berat badan, pertumbuhan bayi dalam kandungan, dan stres.
Namun, sebenarnya nyeri yang dialami ibu hamil itu bisa langsung cepat diatasi lho Moms.
Tak perlu susah atau perlu bantuan dokter, Moms bisa mengatasi sendiri nyeri ringan yang dialami pada masa kehamilan.
Baca Juga: 5 Gangguan Kehamilan Tidak Biasa yang Mungkin Terjadi pada Mama
"Ibu hamil ini normal, sama seperti orang sehat semuannya harus berpola hidup sehat. Seperti, cukup makan, cukup minum, dan cukup tidur. Tapi cukupnya ini ke arah lebih dari orang normal biasa karena berbadan dua," ujarnya lagi.
Ibu hamil juga harus memperhatikan perubahan hormonal atau perubahan mood yang rentan bisa menimbulkan nyeri.
"(Perubahan hormonal atau mood) itu yang harus diantisipasi. Tapi pada saat sekala nyerinya cuma 3, ibu bisa antisipasi sendiri dengan cara beristirahat.
Kalau setelah istirahat belum hilang sakitnya, ibu boleh pake paracetamol maksimal (jika) tiga hari tanpa gangguan," jelasnya.
Tak hanya itu, Moms juga bisa mengatasi nyeri ringan di awal masa kehamilan dengan cara kompres dengan menggunakan air dingin atau air es.
"Yang penting kita tau nyeri itu kapan harus diobati," tutupnya.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR