Nakita.id - Ancaman virus corona yang mewabah di Indonesia belum usia.
Karenanya, masyarakat Indonesia wajib mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Jika sampai melanggar, beberapa daerah menetapkan hukuma atau denda.
Di era adaptasi kebiasaan baru, protokol kesehatan yang harus dipatuhi adalah menjaga jarak, rajin cuci tangan, dan memakai masker saat di luar rumah.
Menurut WHO memakai masker adalah salah satu cara paling efektif dalam mengurangi resiko penyebaran virus corona.
Namun masker yang digunakan juga tidak sembarang masker.
Masker scuba dan buff sangat tidak dianjurkan karena dinilai tidak bisa bisa mengurang berpengaruh untuk menangkan virus corona.
Hal tersebut mendasari pemerintah mengeluarkan edaran resmi tentang masker standart nasional Indonesia.
Masker SNI ini berbentuk seperti masker kain pada umumnya namun telah memenuhi standar dari pemerintah.
Dalam Standardisasi tertulis dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 8914:2020 Tekstil – masker dari kain.
Penetapan SNI masker kain berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 407/KEP/BSN/9/2020.
Sesuai standart, masker SNI dibuat dengan 2 lapis kain sehingga, ketika kita berdekatan dengan orang lain virus atau polusi tidak mudah tersebar.
Berikut ini jenis-jenis masker kesehatan dan kegunaannya yang harus kamu ketahui.
1. Masker Kain
Pertama ada masker kain. Masker jenis ini dapat digunakan untuk mencegah penularan virus sekaligus mengantisipasi kelangkaan masker medis.
Sebaiknya masker kain memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan non-anyaman tahan air (depan), microfibre melt-blown kain non-anyaman (tengah), dan kain biasa non-tenunan (belakang).
Bahan yang digunakan untuk masker kain berupa bahan kain katun, scarf, dan sebagainya.
Walaupun masker kain ini bisa dicuci dan dipakai kembali, sebaiknya tidak dipakai lebih dari tiga hingga empat jam.
2. Maker Bedah 2 Ply
Sesuai dengan namanya, masker bedah 2 ply terdiri dari 2 lapisan.
Yaitu lapisan luar dan lapisan dalam tanpa lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter.
Karena tidak memiliki lapisan filter pada bagian tengah, antara lapisan luar kedap air dan dalam langsung bergsekan dengan kulit.
Secara teori jenis masker ini dianggap kurang efektif untuk menyaring droplet atau percikan yang keluar dari mulut dan hidung pemakainya.
3. Masker Bedah 3 Ply
Selanjutnya ada masker bedah 3 ply.
Mirip dengan masker kain tiga lapis, pada lapisan luar kain tanpa anyaman kedap air.
Karena memiliki lapisan filter, masker bedah efektif untuk menyaring droplet yang keluar dari pemakai ketika batuk atau bersin.
Namun lapisan ini bukan merupakan barier proteksi pernapasan karena tidak bisa melindungi pemakai dari terhirupnya partikel airborne yang lebih kecil.
Masker ini direkomendasikan untuk masyarakat yang menunjukan gejala flu seperti yakni batuk, bersin-bersin, hidung berair, demam, hingga nyeri tenggorokan.
Yang jelas masker ini juga biasa digunakan oleh tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan.
4. Masker N95
Masker N95 merupakan kelompok masker Filtering Facepiece Respirator (FFR) atau sekali pakai (disposable).
Kelompok jenis masker ini memiliki kelebihan tidak hanya melindungi pemakai dari paparan cairan dengan ukuran droplet, tapi juga cairan hingga berukuran aerosol.
Baca Juga: Perlukah Pakai Masker Saat Mengendarai Mobil Sendirian? Begini Penjelasan Dokter Tentang Hal Ini
Masker jenis ini pun memiliki face seal fit yang ketat sehingga mendukung pemakai terhindar dari paparan aerosol asalkan seal fit dipastikan terpasang dengan benar.
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Mengenal 4 Jenis Masker dan Fungsinya, Mana Paling Ampuh Mengurangi Risiko Penyebaran Covid-19 ?")
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR