Nakita.id- Usai menjalani proses persalinan normal sebagian besar Moms akan rentan mengalami sembelit.
Sembelit merupakan suatu kondisi dimana seseorang akan sulit saat melakukan Buang Air Besar (BAB).
Merasakan sembelit usai menjalani persalinan normal tentunya cukup menyiksa.
Baca Juga: Cara Alami Atasi Sembelit, Cukup Konsumsi Buah-buahan yang Ada di Dapur Rumah Ini
Pasalnya Moms menjadi lebih tidak nyaman akibat sembelit dan adanya luka jahitan usai persalinan normal.
Sebenarnya gejala sembelit Moms yang baru saja menjalani persalinan dengan yang tidak itu sama saja.
"Sembelit orang yang habis lahiran dengan yang tidak sebenarnya sama aja," ucap dr. Nurhasanah Puji Lestari, SpOG seorang dokter di rumah sakit bersalin Brawijaya Hospital Antasari.
Biasanya sembelit bisa terjadi karena berbagai faktor Moms.
Baca Juga: Enak dan Segar Saat Diminum, Siapa Sangka Jus Buah Ini Ampuh Atasi Sembelit Secara Alami
Salah satunya adalah karena banyan Moms yang merasa takut jahitannya lepas saat BAB sehingga ditahan dan menyebabkan sembelit.
"Tapi rata-rata itu disebabkan karena Moms takut saat BAB, karena takut kenapa-kenapa dengan jahitannya sehingga ditahan dan 2-3 hari baru BAB akhirnya jadi keras," tambahnya.
Menurut dr. Nurhasanah Puji Lestari, SpOG menyarankan, jika ingin BAB usai persalinan normal lakukan saja seperti biasanya dan jangan takut.
Baca Juga: Berhadapan dengan Situasi yang Buat Stres Picu Moms Jadi Sembelit, Begini Cara Simpel Mengatasinya
"Kalau ada jahitan meski banyak harusnya biasa saja BAB ya sama aja, yang terpenting bersih setelah itu," ungkap dr. Nurhasanah Puji Lestari, SpOG.
Untuk mengatasi sembelit tersebut Moms bisa makan makanan yang kaya akan serat.
Baca Juga: Bayi Tidak BAB 5 Hari Tapi Kentutnya Bau? Ketahui Tanda-tanda Sembelit Pada Si Kecil
Selain itu, Moms juga perlu banyak minum air putih.
"Yang terpenting makan banyak serat, minum air putih yang banyak 2-3 liter sehari, sayuran, buah, bila perlu ada pelunak BAB karena takutnya saat melahirkan normal terjadi pengerasan, nanti akan menganggu luka penyembuhan jahitannya," tutup dr. Nurhasanah Puji Lestari, SpOG.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR