Tips Mudah Agar Bisa Melahirkan Bayi Kembar Secara Normal Menurut Ahli
Nakita.id - Memiliki bayi kembar merupakan salah satu hal yang banyak diidam-idamkan oleh para pasangan yang sudah menikah.
Pasalnya bayi kembar dianggap begitu lucu dan menarik perhatian.
Tak heran bila banyak pasangan yang bahkan sangat berusaha untuk bisa mendapatkan anak kembar.
Baca Juga: Ngebet Punya Anak Kembar? Coba Tips Sederhana Ini Agar Bisa Segera Hamil Bayi Kembar
Namun, Moms wajib tahu! Bila bayinya kembar kemungkinan besar tidak bisa menjalani proses persalinan normal.
Pasalnya, persalinan normal untuk melahirkan bayi kembar bisa dilakukan bila kepala bayi dua-duanya sama-sama di bawah.
Baca Juga: Sering Gagal Hamil Anak Kembar? Coba Makanan untuk Meningkatkan Kemungkinan Hamil Bayi Kembar Ini
"Persalinan normal pada bayi kembar itu hanya boleh bila letak bayinya itu benar-benar kepala di bawah," ungkap dr. Nurhasanah Puji Lestari, SpOG dari rumah sakit bersalin Brawijaya Hospital Antasari.
Pasalnya bayi kembar sangat rentan mengalami sungsang, Moms.
Bila posisinya sungsang dan tetap dipaksa menjalani persalinan normal itu akan sangat berhaya.
Nantinya bayi akan saling mengunci dan sulit keluar satu sama lainnya.
"Kalau misalnya sungsang takutnya saling nge-lock dan tidak bisa lahir nantinya karena kepala dan kepalanya saling mengunci dan itu bahaya," tambahnya.
Menjalani persalinan normal meski bayinya kembar sangat berisiko tinggi Moms.
"Karena hamil dengan kembar jarang yang posisinya kepala dengan kepala, jadi berisiko saat persalinan malah susah," ungkap dr. Nurhasanah Puji Lestari.
Meski begitu, jika Moms tetap ingin menjalani persalinan normal meski bayinya kembar Moms harus menjalani beberapa tips berikut ini.
Persalinan normal untuk bayi kembar bisa saja sebenarnya.
Asalkan posisi bayinya tepat, kemudian berat bada bayi yang tidak lebih dari 3,5 kg.
"Pastikan posisi bayinya, berat bayinya juga tidak boleh terlalu besar," tutupnya.
Baca Juga: Lahirkan Bayi Kembar Namun Ibu Muda Ini Meninggal Dunia Terkonfirmasi Positif Corona
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR