Nakita.id - Beberapa orang mungkin menganggap bahwa waktu mencuci handuk adalah masalah yang sepele.
Namun taukah Moms, jika tak rajin mencuci handuk dalam menimbulkan beberapa masalah kesehatan?
Nah Moms, handuk sangat rentan menjadi sarang penyakit.
Hal ini dikarenakan handuk, dapat dengan mudah menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, jamur, sel kulit mati, sekresi saliva, anal, dan urin.
BACA JUGA: Moms, Anak yang Suka Dinosaurus Ternyata Cenderung Lebih Cerdas
Tak hanya itu, handuk juga memiliki kemungkinan besar tertempel di oleh banyaknya kuman di dalam kamar mandi.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk mencuci handuk mandi setelah tiga kali pemakaian.
Selain itu, setelah pemakaian handuk, sebaiknya Moms langsung menggantungnya di tempat yang kering.
BACA JUGA: Jarang Terekspos 5 Stuntman yang Tak Kalah Tampan dengan Aktor Aslinya
Sebab handuk yang basah akan membuat mikroba yang telah menempel di dalam handuk akan berkembang biak lebih banyak.
Mikroba biasanya hidup dalam air, suhu hangat, oksigen, makanan, dan pH netra.
Dilansir dari Bussine Insider, Philip Tierno, seorang ahli mikrobiologi dan ahli patologi di New York University School of Medicine mengatakan memang sulit mengatakan bahwa apakah mikroba yang tumbuh di dalam handuk berbahaya.
Mengingat mikroba tersebut sebagian besar berasal dari tubuh sendiri.
Hal itu berbahaya ketika Moms menggunakan handuk orang lain yang jarang dicuci.
BACA JUGA: Moms Ingin Sukses?, Jangan Lupa Lakukan Hal Ini Sebelum Jam 8 Pagi
Tierno menjelaskan hal itu berpotensi membuatmu berhubungan dengan organisme yang bukan berasal dari tubuhmu, seperti staphylococcus aureus, yang bisa menyebaban bisul, jerawat atau infeksi.
Namun jangan jadikan hal itu sebagai alasan untuk tidak mencuci handuk ya Moms!
Sering-seringlah mencuci handuk mandi dan jangan menggunakan handuk milik orang lain.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR