Punya Banyak Nutrisi Baik Tapi Harus Hati-hati Ketika Mengonsumsi Telur Asin Secara Berlebihan, Ini Efeknya
Nakita.id - Masyarakat Indonesia pastinya tidak asing lagi dengan telur asin.
Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat makanan ini adalah telur bebek.
Baca Juga: Menu Pengusir Diare Anak : Telur Panggang
Telur bebek ini diawetkan dengan cara diasinkan. Rasa asin gurih dan tekstur kuning telurnya yang berpasir membuat makanan ini cocok dijadikan lauk pauk.
Dilihat dari sisi nutrisi, telur asin mengandung lemak, protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, magnesium, kalium, dan vitamin A.
Meski demikian, Moms perlu mewaspadai bahaya telur asin jika dikonsumsi secara berlebihan.
Hal ini karena telur asin mengandung natrium (sodium) dan kolesterol yang tinggi.
Kandungan natrium yang tinggi biasanya ditemukan dalam makanan siap saji dan makanan olahan atau kemasan.
Telur asin juga termasuk makanan yang tinggi natrium.
Baca Juga: Mustahil Cuma Sepiring Kalau Makan Dengan Botok Telur Asin Ini
WHO (World Health Organization) atau Lembaga Kesehatan Dunia menyarankan asupan garam hanya 5 gram (setara dengan natrium 2.000 mg) per hari.
Jarang sekali seseorang bisa mengalami kekurangan natrium, kecuali bila menderita diare, kekurangan gizi, dan gagal jantung.
Baca Juga: Denada Kaget Vina Panduwinata Bawa 2 Kardus Rawon Saat Jenguk Shakira, Ini Alasannya!
Sebaliknya, terlalu banyak natrium juga jelas tidak baik bagi kesehatan dan dapat menimbulkan berbagai gangguan.
Berikut ini adalah beberapa risiko berbahaya akibat mengonsumsi telur asin dalam jumlah yang berlebihan:
- Kadar garam yang tinggi dalam telur asin bisa mengakibatkan penimbunan cairan di dalam tubuh. Hal itu dapat menyebabkan pembengkakan di kaki serta meningkatkan beban kerja jantung.
- Telur asin dengan kandungan garam yang tinggi juga dapat menyebabkan hipertensi, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Baca Juga: Olah Telur Asin Jadi Lebih Nikmat Dengan Resep Pepes Tahu Telur Asin
- Berdasarkan sejumlah studi, pola makan yang tinggi kandungan garam, termasuk terlalu sering mengonsumsi telur asin, dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
Baca Juga: Wow, Spageti Telur Asin Ini Rasa Campuran Eropa Indonesia yang Menggoda
Hal ini karena konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan Helicobacter pylori, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan peradangan dan ulkus lambung, serta meningkatkan risiko kanker lambung.
Di samping itu, telur asin dan asupan tinggi garam lainnya juga dapat merusak lapisan lambung sehingga lebih rentan terpapar karsinogen.
Oleh karena itu, agar terhindar dari penyakit-penyakit di atas, Moms disarankan untuk mengonsumsi makanan asin, termasuk telur asin, secara bijak.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | mayoclinic.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR