"Saya biasanya mengalami peningkatan dan penurunan energi dalam sehari, namun tanpa kafein energi saya jauh lebih stabil," katanya.
Tidak lagi mengonsumsi kafein, Chase mengatakan kalau posisinya seperti berada di tengah-tengah.
Dalam artian tidak terombang ambil seperti naik wahana roller coaster.
Hanya saja mendapati hasil demikian, Chase tidak berencana melanjutkan eksperimennya berhenti minum kopi.
"Kafein tidak esensial atau diperlukan bagi kelangsungan hidup saya. Saya tidak membutuhkannya, tapi saya tetap menginginkannya, apalagi dalam bentuk kopi," tutur Chase.
"Saya rindu rasa kopi, aroma kopi, pergi ke kedai kopi. Ada ritual sosial yang sangat besar pada kopi yang saya suka," pungkasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR