"Kebiasaan aku tuh dulu ya waktu kecil, waktu pakai obat (luka), terus aku merasa perih, eh dibilangin deh 'Udah itu obatnya lagi bekerja'." ujar Putri Titian dalam acara bertajuk "Pertolongan Pertama dan Perawatan Luka Akut Kecil dan Besar dari Hansaplast" yang diselenggarakan oleh Hansaplast pada Senin (12/10/2020).
"Aduh perih nih misalnya, terus nanti aku dijawabin "Udah itu obatnya efektif'." kenangnya lagi.
Hal tersebut dinyatakan mitos oleh seorang pakar luka, yang menyatakan cairan pembersih luka itu yang penting aman untuk kulit dan penyembuhan luka.
"Cairan pembersih luka yang efektif dan aman itu perlu dipilih, tidak boleh pakai pembersih luka yang menghambat penyembuhan luka." ujar dr. Adisaputra Ramadhinara, Certified Wound Specialist Physician.
Makanya kita perlu memilih jenis cairan yang bisa mengatasi bakteri di permukaan luka dan tidak mengganggu jaringan luka." tambahnya lagi.
Setelah itu beliau juga mematahkan mitos soal luka yang banyak dibilang tidak perlu ditutup, alias dibuka saja agar tetap kering.
Padahal kelempaban itu sangan penting untuk membantu proses penyembuhan luka.
"Kelempaban itu penting, jangan lupa. Karena sudah ada penelitian sejak tahun 1962 bahwa luka yang lembap karena ditutup akan sembuh lebih cepat." ujar dr. Adisaputra Ramadhinara.
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR