Masih Beredar Mitosnya, Ternyata Ini Alasan Mengapa Kita Tidak Boleh Menutup Luka, Simak dari Pakarnya Langsung!
Nakita.id - Hingga saat ini tentunya masih banyak mitos soal luka yang masih beredar di tengah masyarakat Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri, tentunya luka menjadi hal yang sangat tidak diinginkan oleh kita untuk datang menghampiri bukan?
Sebab selain membuat tidak nyaman di tubuh, luka juga bisa menimbulkan bekas yang terkadang membuat kita para wanita tak percaya diri.
Namun terlepas dari itu semua, tentunya Moms juga sudah mulai ada rasa 'khawatir', ketika Si Kecil sudah mulai aktif beraktivitas.
Baca Juga: Coba Oleskan Tumbukan Daun Salam ke Kulit yang Terluka, Lihat Hal Ini yang Akan Terjadi
Terkadang, luka pun tidak akan terhindari dari Si Kecil yang sudah mulai aktif bergerak, entah karena jatuh atau pun tergores karena menabrak sesuatu.
Sehingga Moms pun sudah harus siap menjadi 'pahlawan' untuk Si Kecil agar lukanya bisa langsung diobati tanpa drama.
Akan tetapi masih ada berbagai mitos yang beredar, seperti salah satunya obat luka yang efektif itu yang perih.
Namun siapa sangka itu hanyalah mitos belaka, sebab tidak ada hubungannya antara perih dan tidak, yang penting cairannya bening.
"Kebiasaan aku tuh dulu ya waktu kecil, waktu pakai obat (luka), terus aku merasa perih, eh dibilangin deh 'Udah itu obatnya lagi bekerja'." ujar Putri Titian dalam acara bertajuk "Pertolongan Pertama dan Perawatan Luka Akut Kecil dan Besar dari Hansaplast" yang diselenggarakan oleh Hansaplast pada Senin (12/10/2020).
"Aduh perih nih misalnya, terus nanti aku dijawabin "Udah itu obatnya efektif'." kenangnya lagi.
Hal tersebut dinyatakan mitos oleh seorang pakar luka, yang menyatakan cairan pembersih luka itu yang penting aman untuk kulit dan penyembuhan luka.
"Cairan pembersih luka yang efektif dan aman itu perlu dipilih, tidak boleh pakai pembersih luka yang menghambat penyembuhan luka." ujar dr. Adisaputra Ramadhinara, Certified Wound Specialist Physician.
Makanya kita perlu memilih jenis cairan yang bisa mengatasi bakteri di permukaan luka dan tidak mengganggu jaringan luka." tambahnya lagi.
Setelah itu beliau juga mematahkan mitos soal luka yang banyak dibilang tidak perlu ditutup, alias dibuka saja agar tetap kering.
Padahal kelempaban itu sangan penting untuk membantu proses penyembuhan luka.
"Kelempaban itu penting, jangan lupa. Karena sudah ada penelitian sejak tahun 1962 bahwa luka yang lembap karena ditutup akan sembuh lebih cepat." ujar dr. Adisaputra Ramadhinara.
"Dari pada lukanya dibiarkan terbuka dan kering. Jadi kan banyak nih orang yang beranggapan 'Oh luka tuh di angin-anginin, dibuka, biar kering, biar sembuh'." tambahnya lagi.
"Padahal luka yang tidak ditutup dan dibiarkan kering itu justru berpotensi terhambat penyembuhan lukanya dan kedua, kalau lukanya dibuka dan tidak ditutup, itu otomatis bakteri akan bisa bebas masuk ke jaringan luka." tegasnya.
Selain itu beliau juga menjelaskan soal seberapa sering kita harus mengganti plester untuk menutup luka.
Baca Juga: Atasi Masalah Penuaan Dini, Gunakan Masker Jahe Seminggu Dua Kali untuk Kembali Remajakan Kulit
"Plester kan kita gunakan supaya bakteri tidak masuk, luka tetap terjaga dengan bersih dan lembab. Itu tujuan kita menggunakan plester." ucap ujar dr. Adisaputra Ramadhinara.
"Jadi tergantung aktivitas kita, kalau misalnya plester yang kita pakai jadi mudah basah karena air karena mungkin kita harus memasak dan sebagainya, mencuci, tentu plesternya bisa diganti lebih sering." jelasnya.
"Atau kalau misalnya plester sudah kotor, jadi perlu diganti lebih sering.Tapi normalnya kalau kita beraktivitas biasa, diganti sehari dua kali itu cukup, setelah mandi." tandasnya.
Pada kesempatan ini Hansaplast juga mengenalkan berbagai produk terbarunya untuk pertolongan pertama pada luka.
Mulai dari Hansaplast Spray Antiseptik untuk membasmi bakteri yang ada pada luka setelah dicuci air bersih mengalir.
Lalu ada Hansaplast Wound Care Ointment yang berupa salep untuk merawat lukanya.
Baru kita bisa menutup lukanya dengan Hansaplast plester yang gambarnya lucu dan menarik dari Hansaplast.
Baca Juga: Luka Jahitan Pasca Persalinan Terasa Sakit? Ternyata 3 Penyebab Ini Jadi Biang Keladinya
Ada juga Kasa Steril dan Kasa Rol Elastis yang fungsinya bisa digunakan untuk membasuk luka.
Selain itu ada varian baru dari plester Hansaplast yang ramah air, alias tidak apa-apa jika harus terkena air.
Produknya yaitu Plester steril Aqua Protect XL dan XXL, di mana ada ukuran besar untuk menutupi luka yang besar.
Lalu Plester steril Sensitive XL dan XXL, untuk luka yang ada pada kulit sesitif.
Baca Juga: Ini Makanan yang Dapat Bantu Cepat Sembuhkan Luka Jahitan Pasca Persalinan Caesar, Catat!
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR