Lingkar Tubuh Kembali Mengecil Setelah Melahirkan Bukan Mimpi! Coba Moms Lakukan Diet untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Bermanfaat Ini
Nakita.id - Ternyata diet untuk ibu menyusui merupakan hal yang tidak membahayakan, terutama untuk Si Kecil.
Diet untuk ibu menyusui pun masih dianggap aman jika Moms melakukannya secara teratur dan juga seimbang.
Seperti diketahui, setelah melahirkan, masih ada masa menyusui yang harus dilewati, terutama enam bulan pertama ASI eksklusif.
Namun tidak sedikit juga Moms yang buru-buru ingin menurunkan berat badan pasca melahirkan Si Kecil.
Padahal, kita tetap perlu menjaga asupan yang bergizi demi tumbuh kembang optimal pada Si Kecil.
Maka dari itu kebanyakan wanita memulai dietnya pada masa menyusui, setelah ASI eksklusif tentunya.
Sebab untuk bayi di atas satu tahun itu asupan nutrisi dan gizinya sudah mulai bisa disamakan dengan orang dewasa.
Terlepas dari itu semua, ada diet untuk ibu menyusui yang aman dan bisa membuat produksi ASI tetap bagus lo Moms, seperti apa?
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp.GK – dokter spesialis gizi klinik, yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Beliau menyampaikan bahwa untuk Moms yang anaknya sudah di atas 1 tahun, sudah mulai bisa melakukan diet, jika ingin.
"Sebenarnya untuk ibu dengan bayi yang sudah di atas 1 tahun itu kesempatan untuk melakukan weight loss sudah tinggi nih." ujar dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp.GK dalam webinar "Solusi Terbaik Diet" yang diselenggarakan oleh RS Pondok Indah – Pondok Indah pada Rabu (14/10/2020).
"Sekarang bagaimana cara mengatur dietnya? Kalau tadi ibu ini bilang jalan kaki 45 menit itu oke banget, lanjutkan setiap hari.
Kalau memang ingin ASI-nya tetap bagus dan masih pumping, ibu menyusui tetap continue pumping ya.
Bagaimana mengatur pola makannya? Coba yuk kita tetap makan tiga kali dalam sehari." tegasnya kembali.
Beliau juga mengatakan bahwa untuk tetap menjaga produksi ASI, ibu menyusui juga tetap harus konsumsi cukup karbohidrat.
Namun karbohidrat tidaklah harus berbentuk nasi.
"Sebenarnya makan besar atau big meal kita, tidak harus selalu kita asumsikan harus makan nasi, engga kok.
Jadi ada baiknya melihat lagi, karena karbohidrat itu kan ada macem-macem ya. Kita bisa pilih karbohidrat lainnya.
Sebagai contoh, dari tiga kali makan besar kita, kita ganti satu atau dua dengan jenis karbohidrat yang lainnya yang lebih tinggi serat dan mineral." ujar dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp.GK.
"Misalnya kita mau ganti pakai umbi-umbian, kentang, ubi, singkong, atau kita mau ganti pakai jagung misalnya.
Baru yang satu kali lagi kita makan nasi. Karena yang terpenting itu adalah makan secara teratur ya.
Baca Juga: Ini 4 Pilihan Buah yang Baik Dikonsumsi oleh Ibu Menyusui, Sudah Pernah Moms Coba?
Jangan lupa kalau kita ingin ASI tetap banyak, diet yang dijalani itu harus balance. Artinya karbohidrat tetap cukup." tegasnya kembali.
Lalu protein tetap dikonsumsi, jadi protein ini kita pilih protein yang rendah lemak. Contohnya seperti ikan, ayam tanpa kulit, daging rendah lemak, atau telur.
Beliau juga menyatakan bahwa proteiin juga tetap harus dikonsumsi, namun ada baiknya memilih protein rendah lemak.
"Terus kita bisa kombinasikan itu dengan protein nabati. Jadi kita tetap perbanyak asupan protein, protein hewani iya, protein nabati juga iya." ucapnya.
Lalu kalau mau satu kali snack atau camilan dalam sehari, itu juga bisa menjadi celah untuk bisa mengurangi kalori yang kita makan.
"Camilannya apa dulu? Nah carilah camilan yang mengandung nutrisi lebih banyak, lebih baik. Nutrisi yang banyak belum tentu kalorinya banyak.
Misalnya, snack-nya mau makan edamame, kemudian mau makan kacang hijau? Itu baik sekali." ujar dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp.GK
Lalu untuk malam hari Moms bisa mencoba untuk makan buah yang juga tetap diselipkan protein agar kebutuhan tubuh akan protein tercukupi.
"Jadi dalam satu hari makan protein tetap tiga kali supaya asupan protein kita cukup." tegasnya kembali.
Baca Juga: Sulit Tidur Pasca Persalinan Caesar? Ini Sederet Tips dari Dokter Kandungan Untuk Mengatasinya
Selain itu apakah pemanis buatan yang alami juga masih aman untuk dikonsumsi, seperti 1 atau 2 sachet dalam sehari.
"Sebetulnya pemanis buatan aman untuk dikonsumsi saat menyusui. Tapi yang sering saya pesankan ke pasien saya, 'Apakah kita perlu pemanis buatan?'
Sebetulnya kalau kita bisa mengedukasi lidah kita untuk mengurangi rasa manis, itu akan lebih bermanfaat lagi.
Sehingga untuk ke depannya kita enggak akan craving sama rasa manis." tandas dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp.GK.
Nah itu dia Moms penjelasan soal diet untuk ibu menyusui untuk tetap sehat dan bugar, selamat mencoba!
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR