Bukan Cuma Perkara Biaya, Ini 2 Syarat Wajib yang Harus Dipenuhi Sebelum Memulai Program Bayi Tabung Seperti yang Dijalani Asmirandah dan Jonas Rivanno
Nakita.id – Ingin mencoba program bayi tabung seperti Asmirandah dan Jonas Rivanno? Ini syarat yang perlu dipenuhi sebelumnya.
Selain Zaskia Sungkar dan Irwansyah, pasangan selebriti Asmirandah dan Jonas Rivanno juga berhasil memiliki momongan setelah menjalani program bayi tabung.
Kini, kehamilan Asmirandah pun telah memasuki usia 7 bulan.
Hal ini tentu menjadi kabar yang membahagiakan mengingat keduanya sudah hampir 10 tahun menikah.
Jika Anda dan pasangan ingin juga memiliki anak seperti Asmirandah dan Jonas Rivanno, tak ada salahnya ikut mencoba menjalani program bayi tabung.
Namun, kira-kira apa saja ya syarat yang diperlukan untuk program bayi tabung?
Baca Juga: Kandungannya Semakin Besar, Asmirandah Bongkar Perilaku Jonas Rivanno Padanya dan Harapannya
Sebagai informasi, program bayi tabung merupakan suatu teknologi di bidang reproduksi yang mempertemukan sel sperma suami dan sel telur istri di laboratorium, yang nantinya akan terbentuk embrio atau calon bayi, dan kemudian akan dimasukkan kembali ke dalam rahim.
Bila tertarik untuk mencoba, Anda dan pasangan sebaiknya mempersiapkan mental dan biaya terlebih dahulu.
Namun, di samping itu, rupanya ada syarat-syarat yang tak kalah pentingnya yang harus dipenuhi sebelum menjalani program bayi tabung.
Harus dengan pasangan yang sah
dr. Merry Amelya PS, SpOG dari Morula IVF Jakarta menjelaskan, syarat pertama yang harus dipenuhi adalah program bayi tabung harus dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah.
Dengan kata lain, seseorang yang ingin memiliki anak harus menggunakan embrio dari pasangannya, bukan orang lain.
Syarat tersebut pun didukung oleh regulasi dari pemerintah Indonesia yang tidak memperbolehkan proses donor sperma maupun telur.
“Sebab, kadang kala ada di luar negeri, orang yang ingin hamil melakukan bayi tabung tapi dengan embrio orang lain. Nah, hal itu berbeda dengan di Indonesia. Di Indonesia, ada regulasi yang menyatakan bahwa program bayi tabung harus dari pernikahan yang sah secara hukum.
Kemudian, tidak boleh menggunakan donor sperma maupun telur. Jadi harus benar-benar dari sepasang suami istri yang sah,” jelas dr. Merry saat dihubungi Nakita.id via telepon, Selasa (13/10/2020).
Menjalani pemeriksaan kesehatan
Setelah memenuhi syarat pertama, nanti biasanya pasien akan melalui tahapan screening, yaitu screening infeksi untul memastikan pasangan tidak dalam kondisi sakit.
Apalagi di saat pandemi Covid-19 ini, pemeriksaan kesehatan pun bertambah dengan dilakukannya swab test demi mencegah pihak wanita hamil dalam kondisi terinfeksi Covid-19.
Kemudian, pihak wanita juga akan melalui pemeriksaan hormon untuk melihat hormonnya apakah sudah siap untuk memulai program bayi tabung.
Sementara itu, untuk pihak suami, pemeriksaan kesehatan dilakukan pada spermanya.
Pasalnya, ada beberapa kondisi sperma suami yang cenderung tidak ada bahkan nol.
Menurut dr. Merry, tidak adanya sperma di cairan ejakulat biasanya disebabkan oleh dua faktor.
Pertama, tidak adanya produksi sperma. Kondisi ini dinamakan dengan azoospermia atau tidak ditemukan sama sekali sperma di cairan ejakulat suami.
Penyebabnya pun ada beberapa faktor.
- Tidak ada produksi sperma.
“Jadi di ‘pabrik’ nya memang tidak ada hormon untuk memproduksi sperma. Kalau mengalami kondisi itu, nantinya suami akan menjalani sejumlah pengecekan hormon,” kata dr. Merry.
- Adanya gangguan di pengeluaran spermanya
“Kondisi ini terjadi ketika di 'pabrik' nya bisa memproduksi sperma, tapi yang men-transport sperma nya keluar itu yang tidak ada,” sambungnya.
“Untuk kasus-kasus seperti ini biasanya kami akan berkolaborasi dengan dokter urologi dan andrologi dulu sebelum memulai program bayi tabung. Jadi, ketika sudah dapat spermanya, sperma sudah siap, baru kita mulai program bayi tabungnya,” jelasnya.
Nah, itu dia Moms syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalani program bayi tabung.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR