Nakita.id - Biasanya kita mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula untuk menaikkan mood.
Namun karena kebiasaan kita mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara berlebihan.
Padahal mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara berlebihan tak baik untuk kesehatan terutama kulit.
Banyak orang mungkin tak menyadari telah melebihi batas konsumsi gula harian, yaitu 50 gram atau setara 4 sendok makan dalam sehari.
Apalagi, mereka para pencinta makanan manis. Selain enak, makanan manis umumnya memang membuat kita merasa nyaman dan terhibur.
Tapi, tahukah Anda terlalu banyak mengonsumsi gula bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk pada kulit?
"Gula adalah makanan peradangan, jadi sudah pasti gula menyebabkan peradangan di dalam tubuh," kata Dr. Saya Obayan, MD, MPH, FAAD, dokter kulit klinis bersertifikat.
Menurutnya, ketika seseorang makan banyak gula, maka gula akan langsung masuk ke usus, diproses, lalu masuk ke aliran darah, yang mana ini dapat menyebabkan peradangan.
Peradangan yang terjadi saat mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memperburuk kondisi kulit tertentu.
Makanan tinggi glikemik seperti roti putih, soda, saus, permen, berbagai macam kue, dan makanan panggang lainnya yang mengandung gula dan pati olahan dapat menyebabkan insulin di dalam tubuh melonjak.
Melansir Inside, Donna Hart, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Westlake Dermatology & Cosmetic Surgery mengatakan, ketika makan gula, maka kadar insulin meningkat, yang kemudian meningkatkan peradangan pada kulit.
Masalah selanjutnya adalah, peradangan merupakan komponen kunci dalam pembentukan jerawat.
Sehingga, jangan heran jika Anda melihat peningkatan jumlah jerawat di wajah Anda atau jerawat yang ada tak kunjung sembuh.
“Terlalu banyak gula juga dapat memperburuk kondisi kulit lainnya seperti rosacea, eksim, dan psoriasis,” kata Dr. Debra Jaliman, dokter kulit bersertifikat NYC, asisten profesor Dermatology Icahn School of Medicine di Mount Sinai.
Karena itu, jika Anda memiliki masalah peradangan apa pun, sebaiknya hindari asupan gula yang berlebihan.
Dan jika Anda termasuk orang yang mengkhawatirkan penuaan kulit, menghindari konsumsi gula berlebih adalah jalan terbaik.
Pasalnya, pola makan tinggi gula dapat mempercepat penuaan kulit.
Menurut WeHart, makanan tinggi glikemik juga berkontribusi pada penuaan dengan meningkatkan pemecahan serat kolagen dalam proses yang disebut glikasi.
"Penuaan kulit memiliki perubahan paling besar di dermis, tempat kolagen dan serat elastin berada, dan dengan glikasi, gula akan mengikat kolagen untuk membentuk molekul berbahaya yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGEs)," kata Hart.
Pengikatan inilah yang menyebabkan serat kolagen menjadi kaku dan rapuh, menyebabkan kulit tampak lebih tua.
Kecuali Anda benar-benar ketat memilih makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Tapi, bagi sebagian orang menghindari gula sama sekali memang menjadi tugas yang sulit.
Kabar baiknya adalah Anda tidak harus benar-benar menghilangkan gula sepenuhnya untuk membuat kulit tetap sehat dan bagus, Anda hanya perlu memperhatikan dari mana asal gula yang dikonsumsi.
“Ada perbedaan antara gula tambahan dan gula yang secara alami terdapat pada makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran,” jelas Jaliman.
Karena itu, katanya, memasukkan makanan tersebut dalam keseharian boleh-boleh saja karena menambah nutrisi dan nilai gizi ke dalam pola makan Anda.
Untuk kulit bersih dan sehat, yang perlu dihindari adalah gula olahan dan karbohidrat sederhana. Tetapi, Anda tak perlu terlalu kaku dengan menghindarinya sama sekali.
Dr. Kathleen Cook Suozzi, MD, seorang ahli bedah dermatologi dari Yale Medicine, dan direktur Aesthetic Dermatology mengatakan, jumlah gula sedang dalam makanan Anda tidak mungkin memiliki efek yang terbukti secara klinis pada kulit, tetapi kadar gula yang berlebihan dapat memperburuk penuaan kulit dalam jangka panjang.
Secara umum, Suozzi mengatakan menurunkan konsumsi gula dan lemak jenuh serta meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan asam lemak omega adalah yang terbaik untuk kesehatan kulit serta kesehatan secara keseluruhan.
“Yang terbaik adalah memilih gula dari sumber alami, seperti buah karena serat dan kandungan air yang menyertainya membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan gula, yang mencegah terkait hormon tersebut, yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah,” kata Ahli diet terdaftar, Rachel Fine, RD, CSSD, CDN.
Dan ketika membicarakan makanan kemasan dengan tambahan gula, seperti kebanyakan ahli lainnya, Fine menekankan untuk membatasi ini sepanjang hari.
Meskipun sulit memperkirakan jumlah pasti gula yang dapat diterima seseorang dengan kondisi kulit dan peradangan, Anda dapat mengikuti pedoman anjuran konsumsi gula harian, yaitu 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan Gula 4 sendok makan /orang /hari (50 gram/orang/hari).
Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul "Sering Dijadikan Pelipur Lara Saat Badmood Ternyata Makanan Kaya Gula Justru Rugikan Kecantikan dengan Munculkan Ini"
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | GridHits.ID |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR