Cairan yang dikeluarkan berwarna putih seperti keju cottage, namun tidak berbau.
Kadang-kadang akan disertai nyeri saat berhubungan intim, dan rasa terbakar ketika buang air kecil.
Meski demikian, infeksi jamur boleh dibilang hal yang normal selama kehamilan, karena dipicu oleh perubahan hormonal.
Moms baiknya ke dokter untuk mendapatkan obat resep berupa krim vagina atau obat yang dimasukkan ke dalam vagina.
Infeksi Bakteri
Infeksi ini dipicu oleh ketidakseimbangan bakteri yang normalnya ditemukan di dalam vagina.
Kadang-kadang tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi bisa juga menghasilkan cairan beraroma sedikit amis yang biasanya terjadi setelah berhubungan seks.
Saat itu, biasanya Moms juga merasakan gatal atau panas.
BACA JUGA: Gadis 17 Tahun Dipaksa Menikah, Lihat Raut Wajahnya Menyedihkan!
Tidak seperti infeksi jamur, infeksi bakteri perlu diwaspadai.
"Awalnya muncul seperti infeksi vagina, tapi kadang-kadang bisa naik ke dalam rahim dan menyebabkan robekan prematur pada membran dan memicu kelahiran prematur," jelas April Sarvis, dokter kandungan dan kebidanan di Bloomfield Hills, Mich.
Karena itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Obat dari resep dokter akan mengurangi gejalanya, tanpa membahayakan janin, dan mengurangi kecenderungan kelahiran prematur.
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Klamidia bisa menyebabkan keluarnya cairan yang sedikit berbau.
Sedangkan cairan yang berwarna kekuningan bisa saja merupakan gejala gonorrhea.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR