Setelah itu, saat anak-anak berusia 2 tahun, para peneliti mengukur perkembangan mental dan kognitif si Kecil.
Hasil penelitian memperlihatkan jika bayi yang memiliki berbagai interaksi aktif dan sering bermain dengan ayahnya memiliki kehidupan yang lebih baik dalam tes keterampilan ketika usianya 2 tahun.
Meski ada banyak faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak, namun temuan ini menunjukkan bahwa interaksi ayah-anak di usia muda bahkan saat bayi adalah faktor yang memengaruhi kecerdasan, kata periset.
Baca Juga: Bantu Moms Dampingi Si Kecil Selama Belajar di Rumah Saat Pandemi, #AyahSIAP Lakukan Hal Penting Ini
Para peneliti yang meneliti temuan tidak melihat adanya perbedaan berdasarkan jenis kelamin bayi.
Namun dengan demikian, interaksi #AyahSIAP berhasil memiliki pengaruh positif pada kemampuan berpikir baik untuk anak laki-laki maupun anak perempuan.
Simpulannya, penelitian ini semakin membuktikan, semakin sering bersama ayah, bayi semakin pintar.
"Bahkan pada awal 3 bulan, interaksi ayah-anak ini dapat secara positif memprediksi perkembangan kognitif hampir dua tahun kemudian.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Parenting for brain |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR