Nakita.id Dalam keluarga, pentingnya peran seorang ayah atau Dads ternyata tak kalah penting dari Moms.
Jika sejak membuka mata hingga menutup mata, Moms harus mengurus berbagai keperluan rumah tangga, Dads baiknya tetap membantu urusan keluarga, selain bekerja.
Pada hakikatnya, sebagai #AyahSIAP, tak hanya dibutuhkan semangat kerja untuk memberi nafkah keluarga tetapi juga pro-aktif dalam keluarga.
Baca Juga: Terbukti Bikin Mama Semakin Bahagia, Begini Baiknya Peran #AyahSIAP dalam Mengasuh Anak
Bahkan, siapa sangka jika peran #AyahSIAP sejak si Kecil masih bayi penting untuk tumbuh kembangnya lho.
Melansir dari Parenting for Brain, sebuah penelitian di Inggris menunjukkan, adanya interaksi positif selama beberapa bulan pertama antara ayah dan bayinya dapat meningkatkan IQ bayi.
Penelitian tersebut telah melibatkan 128 ayah dan bayi.
Dalam penelitiannya, 128 ayah tersebut diteliti bagaimana interaksinya dengan sang bayi selama 3 bulan pertama kelahiran bayi.
Setelah itu, saat anak-anak berusia 2 tahun, para peneliti mengukur perkembangan mental dan kognitif si Kecil.
Hasil penelitian memperlihatkan jika bayi yang memiliki berbagai interaksi aktif dan sering bermain dengan ayahnya memiliki kehidupan yang lebih baik dalam tes keterampilan ketika usianya 2 tahun.
Meski ada banyak faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak, namun temuan ini menunjukkan bahwa interaksi ayah-anak di usia muda bahkan saat bayi adalah faktor yang memengaruhi kecerdasan, kata periset.
Baca Juga: Bantu Moms Dampingi Si Kecil Selama Belajar di Rumah Saat Pandemi, #AyahSIAP Lakukan Hal Penting Ini
Para peneliti yang meneliti temuan tidak melihat adanya perbedaan berdasarkan jenis kelamin bayi.
Namun dengan demikian, interaksi #AyahSIAP berhasil memiliki pengaruh positif pada kemampuan berpikir baik untuk anak laki-laki maupun anak perempuan.
Simpulannya, penelitian ini semakin membuktikan, semakin sering bersama ayah, bayi semakin pintar.
"Bahkan pada awal 3 bulan, interaksi ayah-anak ini dapat secara positif memprediksi perkembangan kognitif hampir dua tahun kemudian.
"Jadi mungkin ada sesuatu yang cukup berarti untuk perkembangan selanjutnya, dan itu sebenarnya belum pernah ditunjukkan sebelumnya," kata pemimpin studi penelitian yakni Paul Ramchandani selaku profesor di Fakultas Kedokteran Imperial College.
"Kami juga menemukan bahwa anak-anak yang berinteraksi dengan ayah yang sensitif, tenang dan tidak cemas menunjukkan perkembangan kognitif yang lebih baik, termasuk keterampilan perhatian, pemecahan masalah, bahasa dan sosial," ujar Vanestha Sethna yang merupakan anggota peneliti yang berasal dari Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience di King's College London.
Selanjutnya, Sethna mengimbau pentingnya kesadaran ayah dalam komunikasi sejak si Kecil lahir.
"Temuan kami menyoroti pentingnya mendukung ayah untuk berinteraksi lebih positif dengan anak mereka pada awal masa kanak-kanak," lanjut Sethna.
Penelitian juga menunjukkan berbagi emosi positif dan aktivitas membaca dongeng oleh ayah tampaknya terkait dengan dorongan yang lebih besar dalam kemampuan berpikir anak.
Acara Ayah S.I.A.P ini didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Parenting for brain |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR