Anda mungkin akrab dengan pengalaman menelusuri lini masa media sosial hanya untuk melihat bagaimana cara orang lain hidup.
Tidak jarang, orang kemudian membandingkan kehidupan pribadinya dengan kehidupan orang lain hanya melalui tampilan media sosial.
Kabar buruknya, hal ini sering membuat orang merasa stres dan depresi.
Memang media sosial bukanlah penyebab langsung, tapi dapat memfasilitasi kebiasaan yang memicu stres dan depresi.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada tahun 2019 pada siswa kelas tujuh menemukan bahwa setiap jam yang dihabiskan menggunakan media sosial maka gejala depresi meningkat secara signifikan.
Penelitian ini tidak memberikan bukti sebab akibat hubungan antara media sosial dan depresi.
Meski begitu, ini menjadi peringatan bahwa penggunaan media sosial tetap harus diatur dan dibatas untuk mencegah timbulnya depresi.
Penelitian lain yang melihat hubungan antara media sosial dan rasa depresi dipublikasikan dalam pertemuan tahunan Association for Psychological Science di San Francisco tahun 2018.
Dalam studi tersebut, para peneliti mencoba mengamati sekitar 500 mahasiswa yang aktif menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, dan Snapchat.
Para peneliti berkesimpulan, bukan alasan orang menggunakan media sosial yang dapat memicu depersi.
Depresi dapat terjadi karena cara menggunakan media sosial.
Setidaknya ada 5 perilaku penggunaan media sosial yang bisa memicu depresi.
Baca Juga: Bukan Nadya Mustika, Video Viral Rizki DA Cium Pipi Wanita Lain Sampai Buat Sang Kembaran Buka Suara
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR