Jangan Asal-asalan Ikuti Tren Diet Telur Jika Tidak Mau Kena Batunya, Ini Sisi Negatif Diet Telur Bagi Kesehatan Tubuh
Nakita.id - Diet telur menjadi tren menurunkan berat badan yang banyak dilakukan orang.
Sarapan dua butir telur disebut bisa menekan nafsu makan dan memangkas bobot tubuh.
Namun, banyak yang tidak tahu sisi lain diet telur yang ternyata juga bahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Akui Penggemar Berat, Nia Ramadhani Sampai Usaha Cari Alamat dan Nomor Telepon Rumah Marshanda
Sisi lain diet telur yang jarang diketahui yaitu efek pada tubuh yang memang tak secara langsung dirasakan oleh seseorang yang sedang menjalankan diet metode tersebut.
Tapi Moms juga perlu mengetahui sisi lain diet telur agar tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.
Saat ini banyak sekali memang metode diet yang dilakukan.
Bahkan beberapa situs web mengklaim diet telur dapat menurunkan berat badan dengan cepat.
Hanya saja, perlu Moms ketahui, sebelum melakukan diet ini, Moms harus mengonsultasikannya kepada dokter.
Melansir verywellfit.com, kebanyakan metode diet telur tidak memberikan energi yang cukup banyak untuk tubuh.
Walaupun kandungan nutrisi di dalam terul sangatlah banyak.
Telur menyehatkan tubuh Moms dengan mengandung protein dan lemak.
Mereka juga menyediakan vitamin D, fosfor, vitamin A, dan dua vitamin B kompleks yang dibutuhkan tubuh Moms untuk mengubah makanan menjadi energi.
Telur adalah sumber riboflavin, selenium, dan kolin yang sangat baik.
Tetapi tubuh Moms membutuhkan lebih dari sekadar nutrisi pada telur agar berfungsi dengan baik.
Sebagai contoh, serat meningkatkan pencernaan yang sehat dan Moms tidak akan mendapatkan serat yang Moms butuhkan ketika Moms berada di program ini.
Jika Moms hanya makan telur, Moms juga tidak akan memberikan tubuh Moms vitamin dan mineral penting.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa Moms tidak akan mendapatkan kalori atau karbohidrat yang Moms butuhkan pada program ini — terutama pada versi mono dari diet telur.
Ada sekitar 75 kalori, 5 gram lemak, 6 gram protein dan kurang dari 1 gram karbohidrat dalam satu telur.
Kecil kemungkinannya Moms akan merasa nyaman mengonsumsi jumlah telur yang harus Moms makan untuk mencapai pedoman yang disarankan untuk konsumsi kalori dan karbohidrat.
Tubuh Moms mungkin menderita sebagai hasilnya.
Diet rendah kalori dan diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan kelelahan ekstrim dan gejala lainnya seperti kemurungan, sembelit, sakit kepala, dan masalah perut lainnya.
Baca Juga: Mengaku Tak Ingin Cepat Menikah, Rizky Billar Justru Sudah Berani Lakukan Hal Ini
Moms mungkin juga mendapatkan bau mulut atau mual.
Terakhir, diet telur cenderung menjadi bumerang dan akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan bukan penurunan berat badan.
Penambahan berat badan dari usaha berulang pada diet dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.
Jadi Moms, sebaiknya sebelum Moms melakukan diet telur, konsultasikanlah ke dokter terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan bahaya di kemudian hari.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | verywelfit.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR