Nakita.id - Menjadi orangtua adalah hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan, apalagi untuk Dads dan Moms baru.
Beragam persiapan dilakukan dengan matang agar si kecil bisa tumbuh dengan baik dan maksimal.
Baca Juga: Cegah Seks Pranikah Anak, Yuk Jadi #AyahSIAP yang Bentuk Karakter Seks Bagi Anak Perempuan
Tak hanya tugas seorang wanita saja yang perlu persiapan ketika hendak menjadi orangtua.
Seorang pria juga perlu persiapan yang matang ketika ingin menjadi seorang ayah.
Apalagi jika sudah mendekati persalinan Moms, pasti banyak yang sudah dipersiapkan oleh Dads.
Baca Juga: Apa Pentingnya #AyahSIAP Sigap Abadikan Momen Bersama Si Kecil? Coba Pertimbangkan 3 Hal Ini
Tugas bagi calon ayah di ruang persalinan nanti bukan sekadar sebagai tukang foto merangkap tangan untuk dipegang oleh istri.
Hadir sebagai sosok yang kalem, percaya diri, dan siaga akan banyak membantu istri Dads untuk lebih tenang selama persalinan dari awal hingga akhir.
Jangan khawatir, ada sejumlah cara mudah untuk mempersiapkan mental bagi Dads baru demi menghadapi persalinan sang istri nanti.
1. Bicarakan kekhawatiran dengan istri
Adalah tugas suami sebagai kepala rumah tangga untuk menjadi sosok yang kuat dan tabah.
Tapi menjelang hari persalinan, memasang muka macho tanpa rasa takut tidak akan banyak membantu istri.
Jika Dads memiliki kekhawatiran, kekalutan, atau kecemasan tertentu menjadi seorang ayah baru, utarakanlah sejujurnya pada pasangan.
Dengan saling berbagi uneg-uneg, Dads dapat menyelaraskan pandangan dan mencari jalan keluarnya dengan kepala dingin, serta mengetahui bagaimana cara terbaik untuk bisa saling mendukung satu sama lain.
Ketika kita dan pasangan mengetahui kecemasan masing-masing, dapat mempersiapkan mental untuk menghadapi perubahan yang terjadi ketika anak lahir.
Ini dapat melindungi dari depresi pasca persalinan yang juga bisa terjadi pada sang Ayah.
2. Tak apa untuk menangis
Ibu bukanlah satu-satunya orang yang mengalami gejolak hormon selama perjalanan menjadi orangtua.
Ayah pun juga mengalami hormon yang terus naik-turun, khususnya penurunan kadar testosteron.
Menekan emosi yang timbul akibat pergeseran kadar hormon ini dapat menyebabkan Dads mengalami gejala depresi postpartum.
Baca Juga: Tidak Hanya Sebatas Kepala Rumah Tangga, Ini Dia Cara Menjadi #AyahSIAP untuk Moms dan Si Kecil
Biarkan diri sebebas mungkin untuk benar-benar merasakan segala emosi yang muncul untuk dapat memulai lembaran baru.
3. Praktikkan meditasi atau latihan pernapasan
Jika Dads benar-benar cemas dan gugup menyambut persalinan, penting untuk menemukan cara agar bisa tetap tenang.
Pejamkan mata, ambil napas dalam-dalam, pusatkan perhatian perhatian pada memori atau imajinasi yang membahagiakan, lalu hembuskan perlahan.
Dads mungkin merasa sedikit canggung untuk melakukan ini, tapi pada akhirnya, bisa kembali ke kondisi yang paling prima dan menjadi dukungan terbaik bagi istri selama melahirkan nanti.
4. Tunjukkan dukungan
Ibu yang melahirkan dapat diselimuti oleh kepanikan yang luar biasa.
Dan orang terbaik yang dapat meyandarkannya kembali ke dunia nyata adalah sang suami. Andalah yang paling mengerti dirinya, bukan?
Begitu kontraksinya semakin menguat, yakinkan dirinya bahwa ia sudah melakukan hal yang terbaik yang ia bisa sampai detik ini, dan bahwa kita mencintainya.
Baca Juga: Sederetan Tips untuk Jadi #AyahSIAP yang Baik untuk Keluarga, Dads Sudah Siap?
Dads juga bisa membantu pasangan dengan mengompres es atau menyeka keringat dari alisnya.
Dan meskipun beberapa wanita mungkin tidak suka disentuh saat persalinan, yang lain menghargai usapan lembut di leher atau punggung.
Persalinan bisa memakan waktu lama dan membosankan. Bahkan Dads mungkin akan menghabiskan semalaman suntuk hanya untuk menunggu.
Alihkan pikiran istri dari stres dan kegugupan menghadapi persalinannya dengan membuatnya tetap sibuk.
Siapkan pemutar musik berisi lagu-lagu favoritnya, ajak ngobrol santai, atau ajak ia untuk bermain kartu atau permainan papan lainnya.
Acara Ayah S.I.A.P ini didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR