Bisa juga, sesekali masuk ke kamar anak, tanyakan perkembangan sekolahnya, teman-temannya atau hobi favoritnya.
Ajak dia berkomunikasi dari sesuatu yang menyenangkannya.
Hindari pertanyaan-pertanyaan serius.
Perlu diperhatikan, awalnya di sini mungkin anak akan cuek, tapi lambat laun anak akan sadar dan tentunya ia akan menjawab pertanyaan orangtuanya dengan senang hati.
Dengan begitu, anak belajar mengungkapkan pendapatnya tanpa rasa takut.
Peran guru di sekolah tak kalah pentingnya.
Guru harus menciptakan suasana belajar yang nyaman dan ramah, dimana setiap anak diberi kebebasan berekspresi dan berpendapat, selain juga tidak gampang memberi hukuman.
Guru juga tak boleh membatasi komunikasi hanya kepada anak-anak aktif, tapi juga kepada si pasif.
Berikanlah dia penghargaan yang sepadan dengan prestasinya, sehingga kepercayaan diri anak akan bangkit.
Penting, jangan diolok-olok supaya anak tidak malu dan minder.
Guru harus berani menegur anak yang senang mengolok-olok orang lain.
Dengan begitu harapannya anak tidak hanya bawel di rumah tapi pendiam di sekolah.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR