Nakita.id - Pasti Moms tidak asing dengan masalah penyakit kuning pada bayi.
Ketika bayi mengalami penyakit kuning, umumnya yang disalahkan yaitu Moms yang 'malas' menjemurnya.
Pasalnya kekurangan sinar mataharilah yang disebut-sebut menyebabkan penyakit kuning diderita oleh bayi.
Nyata penyakit kuning pada bayi justru tak semata-mata karena tidak sering dijemur.
Moms tahu ASI berwarna kuning yang keluar pertama kali setelah melahirkan?
Masih banyak dipercayai ASI tersebut basi yang menyebabkan warnanya kuning sehingga harus dibuang.
Kenyataannya ASI kuning yang disebut sebagai kolostrum tersebut justru bisa menurunkan risiko penyakit kuning loh.
Seorang konselor ASI dr. Sarah Audia Hasna menyebutkan bahwa kolostrum memiliki banyak kandungan bermanfaat seperti antibodi, vitamin, dan zat pencahar.
"Kolostrum itu punya pencahar ada zat pencaharnya yang membantu bayi untuk mengeluarkan kotorannya atau BAB dalam 48 jam pertama," ujar dr. Sarah.
Melalui buang air besar itulah pigmen kuning dari dalam tubuh Si Kecil turut keluar bersamaan dengan feses.
Baca Juga: Mitos vs Fakta! Benarkan Ibu Menyusui yang Demam Bisa Bikin ASI Panas? Ini Jawabannya
"Nah biasanya kalau bayinya udah BAB dalam 48 jam pertama itu pigmen kuning yang ada di dalam badannya bayi keluar dengan kotoran," jelas dr. Sarah.
Dengan begitu risiko terjadinya penyakit kuning pada bayi menyusui akan menurun.
Selain diberikan kolostrum, menyusui yang baik dan benar juga bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit kuning.
"Kan suka bayi baru lahir terus kuning, gak baru lahir banget sih dua hari tiga hari baru kuning itu dia kurang nyusunya atau kurang dapat kolostrum," jelas dokter yang praktik di Brawijaya Clinic Kemang.
Kembali dr. Sarah menegaskan bahwa kolostrum jangan sampai dibuang untuk menurunkan risiko terjadi penyakit kuning pada bayi menyusui.
Selain itu, pastikan juga bahwa asupan ASI harian tercukupi dengan baik.
Di samping itu, mengingat banyaknya antibodi dalam kolostrum akan membuat Si Kecil lebih sehat ketika ia tumbuh nantinya.
"Disitu antibodinya banyak jadi bekal untuk si bayi pada saat usianya bertambah," ujar dr. Sarah.
Dengan begitu ketika ia sakit, kolostrum yang Si Kecil minum saat bayi dapat menjadi bekal antibodi.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR