Transisi ini menyebabkan banyak orang beralih dari pola makan tradisional yang terdiri biji-bijian dan sayuran ke pola makan yang lebih diproses seperti lebih banyak daging, makanan ringan, dan makanan padat energi.
Dr Li mengungkapkan hubungan konsumsi telur dan diabetes memang sering diperdebatkan.
Studi ini menilai bahwa ternyata konsumsi jangka panjang dari telur dan risiko terkena diabetes, dapat ditentukan oleh glukosa darah puasa.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa konsumsi telur jangka panjang yang lebih tinggi (lebih dari 38 gram per hari) meningkatkan risiko diabetes di antara orang dewasa China sekitar 25 persen," kata Dr Li.
Jika orang dewasa rutin mengonsumsi telur dalam jumlah banyak, lebih dari 50 gram, atau setara lebih dari 1 butir telur per harinya, maka risiko diabetesnya bisa meningkat hingga 60 persen.
Fakta lain, ternyata efeknya lebih banyak dirasakan wanita dibandingkan pria, loh.
Untuk sementara, hasil studi terkait makan telur dan diabetes ini memang baru kepada orang-orang dewasa di China saja.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul "Akibat Terlalu Banyak Makan Telur, Hati-hati Bisa Bikin Diabetes!"
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR