Nakita.id - Saat ini Indonesia masih berjuang melawan pandemi covid-19 yang belum kunjung usai meski sudah hampir 1 tahun lamanya.
Meski begitu, tampaknya kerja keras para tenaga medis tidaklah sia-sia.
Pasalnya tidak seperti awal pandemi, saat ini angka kesembuhan pasien positif covid-19 terus meningkat.
Tentu saja hal itu menjadi kabar baik sebagai penanda bahwa para tenaga medis sudah menemukan pola yang tepat dalam penanganan covid-19 ini.
Padahal hingga saat ini vaksin covid-19 belum dapat diberikan ke ratusan pasien covid-19 yang kini tengah terinfeksi.
Lalu sebenarnya bagaimana para tenaga medis bisa menyembuhkan pasien positif covid-19?
Seorang dokter kepala Instalasi Gawat Darurat salah satu rumah sakit di Jakarta, dr. Gia Pratama Putra menjabarkan kerja keras para tenaga medis untuk menyembuhkan pasien positif covid-19.
Setidaknya ada 3 fase utama yang para tenaga medis lakukan kepada pasien positif covid-19.
1. Meyakinkan pasien covid-19
Fase ini dilakukan ketika pasien baru saja terkonfirmasi positif covid-19.
Baca Juga: Isyaratkan Dunia Akan Segera Kembali Normal, Vaksin Moderna 95 Persen Ampuh Lawan Covid-19!
Para tenaga medis akan meyakinkan pasien positif covid-19 bahwa penyakit ini dapat disembuhkan.
"Keyakinan akan kesembuhan adalah 50 persen kesembuhan," ujar dr. Gia yang dikutp dari kompas.com.
dr. Gia pun mencontohkan kalimat positif yang umumnya dilontarkan ke pasien oleh para tenaga medis.
"Jadi biarkanlah bapak-ibu, tidak usah fokus pada penyakitnya. Biarkan dokter-dokter kita yang fokus pada penyakitnya. Bapak-ibu fokuslah menjaga diri dan kesehatan," jelasnya.
2. Menjaga pasien di isolasi
Diketahui setelah pasien terkonfirmasi positif covid-19 akan diisolasi selama perawatannya.
Mereka tidak bisa bertemu keluarga, teman, dan hanya berjuang sendiri untuk sembuh.
Dengan begitu para tenaga medis akan mengobati sekaligus memberikan semangat ke pasien positif covid-19.
3. Di antara dua kemungkinan
Ketika pasien positif covid-19 terkonfirmasi, artinya ia berada di dua kemungkinan.
Di fase inilah para dokter akan mengetahui di mana kondisi pasien tersebut berada.
Kemungkinan pertama yaitu kesembuhan pasien.
Dan kemungkinan kedua merupakan hasil yang tidak diinginkan yaitu meninggalnya pasien positif covid-19.
Dengan begitu dr. Gia menuturkan agar masyarakat tidak takut untuk melakukan deteksi dini gejala covid-19.
dr. Gia menuturkan, masyarakat juga dihimbau untuk melakukan deteksi dini gejala penyakit Covid-19, karena ini sangat membantu meringankan gejala Covid-19 agar tidak semakin berat nantinya.
"Saya ingin teman-teman atau masyarakat semua datang ke rumah sakit, justru ketika kondisinya belum parah," imbuh dia.
Sebab, kalau masih di fase awal, dahak belum kental, itu akan diobati pakai obat pengencer dahak saja maka bisa jadi tidak akan menyumbat paru-paru.
"Jadi tidak akan menyebabkan pneumonia parah," ucap dia.
Selain itu, saat ini tes swab Covid-19 sebenarnya juga sudah semakin cepat, bahkan dalam sehari atau dua hari, hasilnya sudah bisa diterima, dan harganya juga semakin terjangkau untuk melakukan pemeriksaan.
"Wajib mencegah dan melindungi diri dari penyakit, karena yang namanya mencegah jauh lebih mudah, lebih murah, lebih berfaedah daripada mengobati," imbuh Reisa.
Demi mencegahnya, Moms perlu Ingat Pesan Ibu untuk terus menerapkan 3 M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.
#Nakitacovid-19
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR