Nakita.id – Dunia kesehatan tampaknya sudah mulai memasuki babak baru dalam menangani pandemi Covid-19.
Melalui berbagai penelitian yang disokong oleh teknologi kesehatan yang canggih, vaksin untuk mencegah penularan Covid-19 dikabarkan akan segera meluncur.
Kapan vaksin itu akan segera diluncurkan, belum ada yang bisa memastikan. Namun, pemerintah mengharapkan adanya kerjasama dari masyarakat.
Masyarakat diharapkan tidak takut dan ragu ketika vaksin Covid-19 sudah siap untuk diberikan.
Sebab, pemerintah tengah memastikan vaksin yang akan digunakan aman dan efektif.
Bahkan, pemerintah juga juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan vaksin yang digunakan halal.
Vaksin akan melalui uji klinis tahap 3. Selain itu, vaksin harus menerima emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM), serta terdaftar di World Health Organization (WHO).
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, Kamis (19/11/2020), dikutip dari laman Covid.19.go.id.
"Uji klinis merupakan tahap yang harus dilalui setiap vaksin untuk memastikan aman digunakan manusia dan memiliki efektivitas menghasilkan imunitas tubuh terhadap Covid-19," ungkap Wiku.
Para pakar bidang kesehatan dan WHO dilibatkan dalam pengembangan vaksin Covid-19 ini untuk memonitor dan memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan.
Selain itu, pemerintah juga bekerjasama dengan Global Advisory Comittee on Vaccine Safety untuk memudahkan apabila terjadi isu selama proses pengembangan vaksin.
Bahkan, untuk memastikan kesiapan program vaksinasi Covid-19, Presiden Joko Widodo sudah melakukan peninjauan simulasi vaksinasi Covid-19, Rabu (18/11/2020).
Simulasi dilakukan di Puskesmas Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat. Simulasi tersebut dimulai dari proses pendaftaran, praktik vaksinasi secara teknis, lalu setelahnya ada sesi menunggu selama 30 menit untuk melihat reaksi penyuntikan vaksin.
Selain itu, penetapan regulasi pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah sudah mengikuti standar internasional yang berlaku.
Dari mulai alur perizinan produksi hingga izin edar juga dilakukan secara ketat untuk memastikan vaksin aman sesuai dengan standar yang berlaku.
"Sekali lagi saya tekankan, vaksin yang akan digunakan nanti aman. Efek samping yang terjadi, hanya bersifat minor dan sementara. Efek samping yang sangat besar sangat jarang ditemui, kita selalu memonitor dan mengantisipasi semua keadaan ini. Vaksin juga dapat melindungi diri kita dan orang lain yang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan tertentu," tutup Wiku.
Sementara menunggu kabar baik selanjutnya mengenai vaksin Covid-19, masyarakat diminta tidak lalai untuk #IngatPesanIbu dan menerapkan protokol mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR