Penerbangan itu memakan waktu 8 jam pada 17 Desember 2017 lalu.
Saat Toyin kontraksi, para pramugari terlihat panik mencari penumpang yang memiliki latar belakang pendidikan medis di dalam pesawat Air France itu.
Sontak saat itu juga, Dr. Sij Hemal mengangkat tangannya karena khawatir ada penumpang yang membutuhkan bantuan dokter.
Betapa kagetnya Dr.Sij ketika melihat Toyin yang tengah hamil tua, air ketubannya telah pecah, dan mengalami kontraksi.
Dengan sigap, Dr. Sij yang dibantu oleh Dr. Susan Shepherd seorang dokter anak yang kebetulan juga ada dalam pesawat itu memantau kondisi Toyin.
Awalnya, pilot menyarankan untuk melakukan pendaratan darurat di pangkalan militer Amerika Serikat di Kepulauan Azores yang membutuhkan waktu dua jam.
Namun, melihat kondisi Toyin yang telah mengalami kontraksi tiap 10 menit sekali, Dr.Sij meyakinkan pilot mereka boleh melanjutkan perjalanan tanpa pendaratan darurat.
BACA JUGA: Benarkah Konsumsi Cokelat Bisa Redakan Batuk? Begini Moms Kata Ahli
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR