Senada dengan hal tersebut, dalam Indian Express dikatakan bahwa orang dengan stroke memiliki kemungkinan dua kali lebih tinggi atau 49 persen mengalami kematian dibandingkan kelompok kontrol.
Sementara, orang yang mengalami kebingungan memiliki tingkat kematian 40 persen dibandingkan kelompok kontrol.
Pada penelitian ini, lebih dari 50 persen pasien stroke tidak menderita hipertensi atau faktor risiko stroke lainnya.
"Temuan yang sangat tidak biasa ini sesuai dengan penelitian lain terhadap orang dengan Covid-19 yang menunjukkan bahwa infeksi virus corona menjadi faktor risiko stroke," kata rekan penulis penelitian dari Albert Einstein College of Medicine, David Altschul.
Menurutnya, rumah sakit dapat menggunakan temuan ini untuk memprioritaskan pengobatan agar dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa selama pandemi terjadi.
Temuan ini, lanjut Altschul, berpotensi mengidentifikasi dan memfokuskan upaya pengobatan pada individu yang paling berisiko.
Sehingga, tindakan yang diambil petugas medis dapat menurunkan kematian akibat Covid-19.
"Studi ini menjadi yang pertama, menunjukkan bahwa adanya gejala neurologis, terutama stroke dan kebingungan, dapat menunjukkan perjalanan penyakit yang lebih serius," ujar Altschul seperti dikutip dari Financial Express, Minggu (20/12/2020).
#NakitaCovid-19
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Stroke Tingkatkan Risiko Kematian pada Pasien Covid-19".
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Kompas.com,Indian Express,Financial Express |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR