Nakita.id - Masalah kehamilan sering kali membuat banyak Moms merasa khawatir.
Pasalnya setiap Moms tentu saja menginginkan kehamilannya lancar dan sehat-sehat saja.
Namun, tidak menutup kemungkinan pula seseorang akan mengalami berbagai masalah kehamilan bila kandungannya tidak dijaga dengan baik.
Meskipun sudah dijaga dengan baik, masalah kehamilan bisa saja dirasakan seseorang dengan sendirinya, tanpa diketahui sebab yang jelas.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Kehamilan Ektopik? Apa Risikonya? Berikut Penjelasannya Moms
Salah satu masalah kehamilan yang banyak dialami orang adalah kehamilan ektopik.
Apa yang dimaksud dengan kehamilan ektopik?
Peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id dengan beberapa narasumber ini akan menjelaskan secara terperinci mengenai kehamilan ektopik itu sendiri.
Menurut salah seorang ahli, kehamilan ektopik merupakan kondisi dimana janin tidak berada di dalam rahim.
"Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi diluar kandungan dimana saat sel telur yang sudah dibuahi menempel diluar dinding rahim (organ diluar rahim), hal ini akan membahayakan keselamatan ibu karena dapat menyebabkan perdarahan didalam rongga perut," ungkap dr. Ratna Lestari Habibah, SpOG, dari Brawijaya Hospital Antasari, Jakarta Selatan, dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Kamis (07/01/2021).
"Hampir sebagian besar kehamilan ektopik terjadi di tuba fallopi atau saluran indung telur selain itu bisa juga terjadi di indung telur, leher rahim (serviks) atau di rongga perut," tambahnya.
Senada dengan pendapat dr. Ratna, Dr. dr Andon Hestiantoro, SpOG, (K), MPH dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengungkapkan, kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tidak terjadi di dalam rahim, dan ada beberapa kondisi kehamilan ektopik berikut ini.
Baca Juga: Beberapa Hal Ini dapat Meningkatkan Risiko Terjadinya Kehamilan Ektopik, Waspadai!
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi tidak di dalam rahim, yang paling sering itu si janin melekat pada saluran tuba.
2. Yang kedua adalah di tuba tapi di bagian ismika.
3. Ketiga kehamilan itu terjadi di rongga perut.
4. Keempat kehamilan ektopik bisa terjadi di indung telur atau di ovarium.
Baca Juga: Informasi Awal Kehamilan: Kenali Kehamilan Ektopik di Kehamilan Trimester Pertama
Gejala kehamilan ektopik
Dr. dr. Andon juga menjelaskan ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan apabila seseorang mengalami kehamilan ektopik sebagai berikut ini:
1. Pada saat pemeriksaan kehamilan dijumpai masih ada perdarahan bercak, itu harus dicurigai apakah ada kehamilan di luar kandungan.
2. Pada saat perdarahan bercak, dan hamil tapi pada saat di USG tidak terlihat gambaran kantung kehamilan di dalam rahim.
3. Jika hamil muda, kemudian mengalami sakit perut dengan riwayat terlambat haid dan test urinenya positif itu perlu dicurigai adanya kehamilan ektopik.
dr. Ratna sendiri pun melengkapi gejala-gejala yang mungkin saja terjadi jika seseorang mengalami kehamilan ektopik sebagai berikut ini:
Baca Juga: Istri Keguguran Setelah Alami Kehamilan di Luar Rahim, Denny Cagur Mengaku Pasrah
Pada awal kehamilan ektopik tidak akan menimbulkan gejala yang khas, tanda-tandanya mirip dengan kehamilan normal. Namun sejalan dengan peningkatan usia kehamilan maka akan muncul tanda-tanda yang wajib diwaspadai pada kehamilan ektopik antara lain :
- Adanya nyeri perut bagian bawah yang hebat, dapat terjadi di satu sisi atau nyeri pada panggul
- Kepala terasa pusing
- Pandangan mata berkunang-kunang
- Terdapat perdarahan yang keluar dari vagina, terkadang hanya sedikit atau banyak
Baca Juga: Berita Kesehatan: Istri Denny Cagur Alami Kehamilan di Luar Kandungan atau Kehamilan Ektopik
- Rasa nyeri dan tekanan saat buang air besar
- Rasa tidak nyaman pada saat buang air kecil
- Pucat
- Kaki tangan terasa dingin
- Detak jantung cepat
- Bahkan dapat menyebabkan syncope atau pingsan
Faktor penyebab kehamilan ektopik
Menurut dr. Ratna kehamilan ektopik sendiri bisa disebabkan karena berbagai faktor yang ada sebagai berikut ini:
- Infeksi seperti infeksi menular seksual (gonorrhea, chlamydia) dapat menyebabkan perlengketan dan pembengkakan di tuba fallopi atau saluran indung telur sehingga menghambat jalan embrio ke dalam rahim.
Baca Juga: Sakit Perut Saat Hamil Bisa Jadi Gejala Kehamilan Ektopik, Hati-hati!
- Riwayat operasi di daerah panggul atau operasi di tuba fallopi yang menimbulkan risiko perlengketan.
- Riwayat radang di daerah panggul dan endometriosis juga dapat meningkatkan risiko perlengketan di daerah panggul dan tuba fallopi.
- Pembentukan organ reproduksi ibu yang tidak normal.
Baca Juga: Awas, Perempuan Tipe Ini Berisiko Mengalami Kehamilan Anggur
- Pernah memiliki riwayat kehamilan ektopik pada kehamilan sebelumnya.
- Penggunaan obat untuk merangsang kesuburan.
- Program kehamilan spt IVF (in vitro fertilization) atau bayi tabung.
- Hamil saat sedang menggunakan kontrasepsi IUD.
- Kebiasaan merokok.
- Hamil di atas usia 35 tahun saat hamil
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR