Kakak dari Mia, Ardi Samuel Cornelis Wadu mengaku masih menunggu kabar adiknya yang bertugas dalam maskapai tersebut sekaligus korban dari persitiwa tersebut.
"Kemarin, Sriwijaya menelepon sebatas konfirmasi pesawat yang dikabarkan benar yang dinaiki adik saya, baru sebatas itu. Informasi lebih lanjut belum ada karena Basarnas juga masih mencari," ujar Ardi yang dikutip dari Tribun-Timur.com.
Kakak Mia, Ardi menceritakan bahwa seharusnya adiknya tidak bertugas di pesawat tersebut.
"Dia seharusnya tidak di penerbangan itu, karena tiba-tiba jadwalnya di-switch," ujarnya.
Mia sendiri sudah menjadi pramugari di Sriwijaya selama 3 tahun dan baru saja melakukan perpanjangan kontrak pada Desember 2020.
Sementara sepak terjang Mia sebagai awak kabin sudah selama 4-5 tahun.
Baca Juga: Kabar Terbaru, Lokasi Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Ditemukan
Sebenarnya Ardi sudah meminta adiknya untuk berhenti dari profesinya dan mencari pekerjaan lain di Bali.
"Dia bilang enggak apa-apa, masih pengin jadi pramugari, sejak SMA pengin jadi pramugari," katanya.
Paman dari Mia, Johny Lay menceritakan permintaan terakhir yang diminta Mia kepada kedua orangtuanya.
"Dua minggu sebelumnya karena tidak bisa Natalan, Mia telepon orang tua. Minta tolong bersihkan rumah dan persiapkan rumah karena libur mau ke rumah. Orangtua sudah melaksanakan merehab membersihkan kamar mandi toilet dan kamar tidur," ujar Johny Lay.
Ayah Mia, Zet Wadu juga menceritakan bahwa ia sempat bertukar pesan dengan Mia sebelum sang anak lepas landas.
"Kontak terakhir, kemarin jam 3 (pukul 15.00 Wita). Dia mau terbang, dia kontak, pokoknya dia kasih lapor sama kita, papa saya mau terbang," ujar Zet.
Source | : | Tribun-timur.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR