Nakita.id - Berbagai masalah kehamilan sering kali menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar Moms yang sedang mengandung calon buah hati.
Salah satu masalah kehamilan yang rentan terjadi adalah plasenta previa Moms.
Plasenta previa merupakan suatu kondisi dimana plasenta justru menutupi jalan lahir.
Sehingga menyebabkan Moms sangat sulit melahirkan sang buah hati nantinya saat menjalani persalinan.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu Plasenta Akreta yang Buat Seorang Wanita Hamil Harus Persalinan Caesar
Jika tidak ditangani dengan baik, maka plasenta previa ini tentu saja akan berakibat fatal bagi Moms dan calon buah hati.
Liputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini membahas secara gamblang tentang risiko-risiko yang mungkin saja terjadi apabila masalah kehamilan plasenta previa ini telat ditangani.
Risiko fatal yang akan terjadi apabila plasenta previa telat ditangani
Menurut Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG, (K), MPH, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, ada banyak risiko yang bisa terjadi akibat plasenta previa.
Pada awalnya Moms akan rentan mengalami perdarahan di jalan lahir.
“Karena plasenta itu menutup jalan lahir sedangkan kehamilan semakin membesar maka karena plasenta itu berisi darah, darah itu bisa keluar ke jalan lahir sebelum kehamilan itu cukup besar,” ungkap Dr. dr. Andon.
Dr. dr. Andon pun membongkar risiko yang paling fatal dari plasenta previa ini adalah kematian Moms dan calon buah hati.
“Bila pendarahan terus berulang maka akan menyebabkan kematian pada janin, dan kematian bagi ibunya,” tambah Dr.dr. Andon.
Baca Juga: Ciri Rahim Bersih Tanpa Kuret Usai Keguguran, Simak Penjelasannya Moms!
Sama dengan Dr.dr Andon, dr. Ratna Lestari Habibah, SpOG juga mengatakan, bahwa risiko paling rentan dari plasenta previa adalah perdarahan.
Selain itu ada pula risiko lain yang diungkapkan dr. Ratna sebagai berikut ini:
- Pada Moms, tergantung dari jumlah perdarahan dan keadaan umum Moms, jika perdarahan sedikit-sedikit dapat menyebabkan anemia, tetapi jika perdarahan banyak dapat mengakibatkan syok akibat kehilangan banyak darah.
- Pada saat proses persalinan, plasenta previa juga memiliki resiko plasenta yang lengket pada bagian bawah rahim sehingga membutuhkan tindakan lebih lanjut hingga pengangkatan rahim untuk menghentikan perdarahan dan menyelamatkan nyawa Moms.
- Pada janin, dapat terjadi kelainan letak janin karena terhalang plasenta yang berada dibawah, risiko prematuritas janin dimana janin terpaksa dilahirkan segera sebelum cukup bulan ketika terjadi perdarahan hebat.
Kemudian jika terjadi perdarahan maka janin akan berisiko kekurangan oksigen (asfiksia janin) dan dampak terburuknya adalah kematian janin di dalam rahim.
Yang harus dilakukan apabila Moms mengalami masalah kehamilan plasenta previa
Menurut dr. Ratna, Moms yang sudah terdiagnosis mengalami plasenta previa diharapkan untuk selalu berhati-hati agar tidak mengalami perdarahan.
Baca Juga: Perkembangan Janin Bulan 9 : Waspadai Lepasnya Plasenta dari Dinding Rahim
“Jika Moms sudah didiagnosis dengan plasenta previa maka pada prinsipnya yang harus dilakukan adalah menjaga agar tidak terjadi perdarahan atau tidak memperparah perdarahan berulang,” ungkap dr. Ratna.
dr. Ratna juga menjelaskan, untuk mencegah agar perdarahan tidak terjadi maka Moms harus membatasi aktivitas fisik sehari-hari.
Baca Juga: Bagus Bagi Kesehatan Moms Hamil dan Janin untuk Mendengarkan Musik
“Hal ini bisa dilakukan dengan membatasi aktivitas fisik sehari-hari, lakukan bedrest (istirahat total di tempat tidur) jika perlu untuk membuat rahim menjadi rileks,
konsumsi makanan yang bernutrisi terutama dengan kandungan protein dan kadar besi yang tinggi seperti sayuran hijau (bayam, kangkung, dll), buah bit, daging merah, telur, dll,
hindari olahraga rutin, hindari hubungan seksual serta kontrol teratur dan konsultasikan cara persalinan terbaik dengan dokter yang merawat Moms,” tutup dr. Ratna.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR