Nakita.id - Raffi Ahmad jadi satu-satunya selebritis yang beruntung karena mendapat suntik vaksin Covid-19 tahap pertama di Istana Negara.
Tentu saja keberuntungan Raffi Ahmad tersebut bukan tanpa alasan, hal ini karena Raffi Ahmad dinilai berpengaruh bagi masyarakat Indonesia.
Sayangnya, sikap Raffi setelah menjalani vaksin Covid-19 dinilai blunder dan jadi pro-kontra.
Raffi yang dijadwalkan disuntik vaksin pada Rabu (13/1/2021) justru langsung pergi ke acara pesta pada malam harinya.
Tak hanya dinilai kurang pantas, Raffi Ahmad dinilai melanggar protokol kesehatan.
Hal tersebut kemudian ramai dan jadi perbincangab publik.
Meski Raffi secara langsung sudah memberi klarfikasi dan menyatakan permintaan maafnya, rupanya masalah tak selesai sampai di situ.
Raffi digugat oleh David Tobing yang merupakan advokat publik.
Tak main-main, David menggugat dengan dua tuntutan.
Tuntutan pertama yakni meminta Raffi untuk tidak keluar rumah selama 30 hari setelah disuntik vaksin yang kedua.
Kemudian David menuntut agar Raffi menyampaikan permintaan maaf di depan publik dan juga seluruh media, serta meminta Raffi tetap menyosialisasikan pentingnya menjaga protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Sayangnya, kasus Raffi Ahmad justru terlanjur disoroti oleh media asing.
Saat dilaksanakan konferensi pers harian oleh Satgas Penanganan Covid-19 yang disiarkan di laman Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (14/1/2021), salah satu media asing menanyakan tentang tanggapan atas kasus Raffi.
Media Arab News melempar pertanyaan kepada Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Baca Juga: Dapat Vaksin Covid-19 Lebih Dulu dari Raffi Ahmad, Ridwan Kamil: 'Raffi Ahmad Jangan Euphoria Dulu'
Arab News menanyakan tanggapan pemerintah tentang strategi komunikasinya yang melibatkan publik figur atau influencer yang datang ke pesta dengan melepas masker dan tanpa jaga jarak.
Ternyata Wiku selaku pihak Istana mengakui jika yang dilakukan suami Nagita Slavina tersebut keliru.
"Hal-hal bisa terjadi, kesalahan bisa terjadi, dan tentu saja itu telah diklarifikasi sendiri (oleh Raffi)," katanya lewat konferensi pers, melansir dari Youtube Sekretariat Presiden.
Pihak Istana berharap agar peran influencer besar seperti Raffi Ahmad bisa membawa dampak baik bagi sosialisasi tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan selama pandemi Covid.
Selain Arab News, media besar yakni Reuters juga menyoroti kasus Raffi.
Awalnya, media Eropa ini menyoroti orang-orang pertama yang beruntung mendapat vaksin Covid-19 di Indonesia, termasuk influencer.
Reuters mengunggah artikel dengan judul "Instagram influencers are a vaccine priority in wary Indonesia" pada Kamis (14/1/2021).
"Memutuskan siapa yang harus menjadi yang pertama dalam antrean dosis vaksin terbatas telah menjadi tantangan di seluruh dunia, dengan banyak negara memprioritaskan tenaga medis yang rentan dan lansia," tulis Reuters.
Meski demikian, hingga kini belum ada konfirmasi lebih lanjut apakah tindakan Raffi akan berlanjut ke jalur hukum atau tidak, mengingat ada tuntutan ke pengadilan terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR